1 Abad Diniyah Putri Dihadiri Anies Baswedan: Jangan Jadi tertua saja Tapi Harus Jadi yang terlama

oleh -1,262 views
oleh
1,262 views
Anies Baswedan beri pidato kebangsaan pada peringatan 1 Abad Diniyah Putri Padang Panjang, Kamis 2/11-2023. (dok/tu)

Padang Panjang,— Peringatan 1 Abad Diniyah Putri terasa lain, karena hadirnya tokoh penting Indonesia saat ini yaitu Capres Anies Baswedan, Kamis 2/11-2023.

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan membuka acara dengan pidato. Fauziah percaya bahwa para santri optimis Indonesia akan lebih baik.

“Kita adalah orang-orang yang percaya, bahwa Indonesia ke depan akan lebih baik, Insya Allah!,”ujar Fauziah.

Anies Baswedan diberi kehormatan untuk berpidato di 1 Abad Diniyah Putri mengungkapkan kedekatan dengan pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri sebagai cucu sosok tokoh perjuangan bangsa.

“Saya teringat peristiwa 10 tahun yang lalu, upacara 17 Agustus 2013. Kami duduk bersebelahan (dengan Fauziah). Kami mewakili anak cucu. Bu Zizi (Fauziah) mewakili neneknya, saya mewakili kakek saya. Kami diundang sebagai putera-puteri keturunan keluarga pejuang kemerdekaan.”ujar Anies mengisahkan kedekatannya dengan Fauziah.

Anies mengatakan bahwa mudahnya upacara kemerdekaan ini disebabkan perjuangan besar dari segenap rakyat Indonesia selama puluhan tahun.

“Hari ini, kita cukup empat menit untuk (Bendera Merah Putih) sampai di puncak, di masa orang tua kita berjuang, diperlukan puluhan tahun untuk mengibar tinggikan bendera untuk sampai di puncak.”

Anies melanjutkan, “karena itu, kita-kita semua dari generasi penerus dari para pejuang ini, kita punya tanggung jawab moral untuk menuntaskan apa yang dimulai dari orang tua kita”ujarnya.

Pada pidato kebangsaannya, Anies Baswedan disebut menjadi Capres punya khans menjadi Presiden terpilih pada Pemilu 2024 menyatakan mengenai kekagumannya kepada sosok pendiri Perguruan Diniyyah Puteri, Rahmah El Yunusiyah.

“Bayangkan, tahun 23 (1923,red), seorang perempuan berusia 23 tahun mendirikan sebuah madrasah ilyah, di saat dunia belum memberikan kesempatan kepada perempuan untuk bersekolah.”ujarnya .

Anies membandingkan perjuangan perempuan di belahan dunia yang baru terjadi akhir-akhir ini. Amerika serikat baru memberikan hak pilih akhir-akhir ini. Swiss tidak memberikan hak perempuan sampai tahun 1976.

Tapi beliau (El Rahmah  Yunusiyah,red) di sini sudah mengajarkan kepada semua tentang kesetaraan perempuan.

“Spirit itu sudah menyebar ke seluruh Indonesia.”ujar Anies Baswedan disambut gemuruh tepuk tangan santri dan tamu peringatan 1 Abad Diniyah Putri

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Mendikbud RI itu pun bercerita, bahwa nama Rahmah adalah nama yang telah diberikan kepada anak kelimanya, yang kini sudah tiada.

“Anak yang kelima itu lahir, tapi Allah takdirkan tak berumur panjang. Kami berikan nama bayi itu Rahmah,”ujar Anies dengan suara agak serak.

Anies mengungkapkan pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam pendidikan, khususnya pendidikan bagi perempuan. Anies berharap bahwa Perguruan Diniyyah tidak hanya menjadi perguruan tertua saja, tetapi juga perguruan terlama.

“Tertua dan terlama itu berbeda, bapak ibu. Tertua dan hilang tetap tertua. Tetapi kalau terlama, ia masih eksis sampai sekarang. Diniyyah Putri bukan hanya di peringati 100 tahun yang lalu, tetapi 100 tahun sekarang, Insya Allah 100 tahun ke depan, 200 tahun ke depan, 300 tahun ke depan,”ujar Anies Baswedan.

Banyak lulusan Diniyyah yang berkiprah di kancah nasional dan internasional. Anies mengungkapkan hal tersebut juga bisa dan harus menjadi cita-cita bagi para santriwati yang ada.

“Semoga ikhtiar saya hari ini dimudahkan Allah. Dan jika  jadi Presiden, saya janji memberikan gelar pahlawan nasional bagi Rahmah El Yunusiyah,”ujar Anies

Di penghujung pidatonya, Anies Baswedan mengajak semua yang hadir maupun yang tidak untuk mengambil hikmah 100 tahun ini.

“Ke depan, kita bikin sejarah. Kita merasa negeri ini belum cukup membalas budi kepada ibu Rahmah El Yunusiyah. Bila Allah takdirkan, maka orang pertama yang harus mendapat gelar pahlawan nasional, adalah Rahmah El Yunusiyah,”ujar Anies yang membuat hadirin memberikan standing aplause kepada tokoh republik ini yang saat ini satu dari tiga Capres untuk berkontestasi pada Pemilu 2024.

(*adr)