11 Ribu Hektar Lahan Tidur Siyap Ditanami Jagung

oleh -1,065 views
oleh
1,065 views
Workshop Jagungkan Lahan Tidur di Sumbar, Rabu 24/5 di Gedung Pemuda Sumbar.
*Pemuda Ayo Bertani Jagung*
Workshop Jagungkan Lahan Tidur di Sumbar, Rabu 24/5 di Gedung Pemuda Sumbar.

Padang,—Koordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Muhammad Riyada mengatakan Sumbar menjadi provinsi ketiga pelaksanaan program dari Kementerian Pertanian.

“Gempita menjadi juru kampanye dan motivator untuk program pemerintah dalam pemanfaatan lahan tidur dengan basis teknologi,”ujar Riyada, dihadapan peserta Workshop ‘Jagungkan Lahan Tidur’ di ruang pertemuan Gedung Pemuda Sumbar, Rabu 24/5 di Padang.
Pemuda jangan kejar gaji, tapi tapi kata Riyada kejarlah take home pay.
“Mumpung lahan pertanian kita mulai luas, profesi petani yang bisa mengejar penghasilan take home pay, dari pada bekerja hanya dapatkan gaji tiap bulan,”ujarnya.
Muh Riyada (kanan) Kornas Gempita didampingi Korwil Gempita Sumbar Nurkhalis diwawancarai di sela-sela workshop Jagungkan Lahan Tidur, Rabu 24/5 di Padang.

Tergantunglah kepada tanah manfaatkan teknologi. “Pertanian adalah ibu dari segala macam bisnis di muka bumi ini, Gempita konsen mengajak pemuda Indonesia ayo bertani,”ujarnya.

Mengapa Gempita konsen tanam jagung, menurutnya karena tanaman jagung terjamin.
“Lebih terjamin, simple dan punya kepastian harga jual,”ujarnya.
Workshop Jagungkan Lahan Tidur melimpah peserta, tercatat 300 orang penuhi ruang pertemuan pemuda Sumbar itu. Narasumber wokshop juga sangat pas, ada Afnan Malay, staf ahli Menteri Pertanian, Ali Jamil Direktur Serelia Kementerian Pertanian, Anton Muhibuddin. President Program Care to Care Indonesia, Muh Riyada, Kornas Gempita, Fathan A Rasyid Keplaa Pusat Penyuluhan BPSDMP dan Dewi Hayati Akademisi Unand Padang.
Antusias peserta mengikuti workshop jagungkan lahan tidur di gedung Pemuda Sumbar, Rabu 24/5 di Padang

Sementara itu Kadis Pertanian Sumbar Candra mengabarkan potensi lahan Sumbar ada 50 ribu hektar. “Lahan itu bisa ditanami jagung dan pemerintah sudah patok harga terendah Jagung Rp 3000, tapi prakteknya dipasaran, harganya mencapai Rp 4000 per kilo,”ujar Candra.

Pasaman Barat menjadi pemasok jagung terbesar satu hektar panennya mencapai bisa mencapai enam sampai tujuh ton.
“Tidak ada lahan tanpa ditanaman jagung di Pasaman Barat, kalau lahan tidur kita tanami jagung berandai saja lima ton sudah untung,”ujarnya.
Progran Menteri Pertanian yang diinisiasi oleh Gempita, semua disiapkan, mulai bibit dan pupuk. “Kalau ndak tatampung jo tapak tangan jo niru kami tampuang (tak tertampung dengan telapak tangan, dengan niru kami tampung), begitu besar benar harapan kami,”ujar Candra.

 

*Orang Sumbar Harus Resah lihat Lahan Tidur*

Pemuda khususnya masyarakat Sumbar harus merubah mindsetnya terhadap masa depan.

“Kembalilah ke pertanian, masih banyak lahan di Sumbar bisa diberdayakan, terpenting lagi orang Sumbar harus resah melihat lahan tidur di sekitarnya,”ujar Ketua DPD KNPI Sumbar Defika Yufiandra.
Korwil Gempita Sumbar Nurkhalis mengatakan pemuda dan masyarakat sangat antusias menyambut jagungkan lahan tidur.
“Target 30 ribu hektar dari sisa lahan 80 ribu hektar program Dinas Pertanian Sumbar, dari itu untuk 2017 ini ada 11 hektar yang sudah clear and celant ditanami jagung segera,”ujar Khalis.
Sedangkan Hijrah Adi Sukrial, tokoh muda Lintau merencanakan penyediaan lahan 450 hektar untuk ditanami jagung.
“Kita inginkan lahan tidur di Lintau ditanami jagung, pembicaraan sudah dilakukan dengan Gempita Sumbar,”ujar Hijrah.(wandi)