4 Perahu Nelayan Dihantam Badai SAR Lakukan Pencarian

oleh -290 views
oleh
290 views
Tim SAR Ganungan bergerak dari Dermaga Tuapejat kelokasi pencarian satu nelayan hilang akibat kecelakaan kapal karena badai, Sabtu 11/12. (foto: dok/ kansar-mtw)

Tuapejat,—-Kantor SAR Mentawai menerima looran ada empat unit perahu nelayan dihatam badai dan sempat hilang kontak.

“Izin melaporkan operasi SAD kecelakaan kapal kepada Kepala Basarnas. Dilaporkan 4 unit  Perahu Nelayan Dihantam Badai di Perairan Pantai Sigapokna, Kecamatan Siberut Barat, Kabupatam Kepulauan Mentawai dengan  satu orang diketahui hilang kontak,”ujar Kepala Kantor SAR Mentawai Akmal, pada laporan operasi SAR diterima media ini, Sabtu sore.

Bergerak SAR Gabungan, kata Akmal setelah menerima informasi adanya kecelakan kapal di peraiaran luat dari BPBD Mentawai, dengan perkiraan wakti kejadian Sabtu 12 Desember 2020 sekitar pukul 15.05 WIB.

Tom SAR Gabungan bergeeak cepat denhan estimasi waktu sampai ke lokasi kejadian sekitar 5  jam dari Dermaga Tuapejat,”ujar Akmal.

Kronologis Singkat

Kantor SAR Mentawai merancang operasi SAR mencari satu nelayan hilang di perairan Kepulauan Mentawai, Sabtu 11/12 di Tuapejat. (foto: dok/kansar-mtw)

Sabtu 12 Desember 2020, pukul 08.00 WIB, empat orang dengan 4 perahu dayung pergielaut.

”Sekitar 13.00 WIB dihantam badai. 3 org  atau 3 perahu selamat dan 1 orang hilang (1 perahu),”ujar Akmal menceritakan kronologis kejadian kecelakaan kapal karena dihantam badai hari ini.

Atas peristiwa itu, Tim Rescue Kantor SAR Mentawai Menuju Dermaga Tuapejat utk lakukan pencarian;.  Tim SAR Gabungan menuju lokasi dengan RIB 02 Menuju Dermaga Mailepet Siberut Selatan dan Rencana besok pagi pukul 06.00 WIB Menuju Sigapokna Kec Siberut Barat Kab. Kepulauan Mentawai.

”Informasi korban empat orang, tiga selamat satu dalam pencarian,”ujar Akmal.

Ketiga korban selamat itu, Ade 3o tahun, Mamai umur lebih kurang 30 tahun dan Cuat umur sekitar 30 tahun.

“Satu korban hilanh atas nama Paneukan laki-laki usia lebih kurang. 40 tahjn,”ujar Akmal.(rilis laporan: kansar-mtw)