500 Mahasiswa UNAND Terancam Berhenti, GMMPP Surati Komisi X DPR RI

oleh -225 views
oleh
225 views
Masih tentang 500 mahasiswa UNAND terancam berhenti, organisasi ini surati Komisi X DPR RI. (dok)

Padang,– Semua tersentak begitu Muhammad Zuhrizul mengungkap ada 500 mahasiswa UNAND mau semester dua terancam berhenti kuliah karena Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).

Lalu Febby Dt Bangso tokoh Tanah Datar inu pun bersuara selamatkan 500 mahasiswa itu untuk meraih cita-citanya, Bahkan Walikota Pariaman Genius Umar memastikan mahasiswa asal Pariaman siap bantu.

Kali ini Febby Dt Bangso (FDB) selalu Ketua Gerakan Masyarakat Minang Peduli Pendidikan (GMMPP) lebih konkret, dia menyurati Ketua komisi X DPR RI dari FPKB Syaiful Huda.

Surat itu untuk mengetok hati wakil rakyat di DPR RI untuk mencarikan solusi 500 mahasiswa terancam berhenti karena tidak mampu membayar UKT dikarenakan tidak lolos verifikasi random yang dilakukan UNAND.

“Seharusnya verifikasi ini divisitasi faktual seluruhnya, tapi itu tidak dilakukan karena alasan tidak ada dana operational tentu sangat disayangkan sehingga kesempatan mahasiswa yang berhak mwndapatkan KIP K jadi gagal, mereka mau lanjut kuliah harus bayar uang masuk dan uang UKT sebagaimana mahasiswa lain ynag tidak difasilitasi KIP-K,” ujar Febby Dt Bangso, Sabtu 4/1-2023.

FDB lebih lanjut menyatakan hanya industri otak ini lah yang masih bisa dibanggakan di Sumatera Barat hari ini , jangan sampai insiden ini tambah mencoreng dunia pendidikan provinsi ini.

“Kasus dosen cabul belum selesai , jangan tambah lagi, sebab banyak sekali PR Kita di Sumatera Barat,” ujae FDB biasa Febby disapa di pentas pergaulan nasional.

Angka Kekerasan Perempuan Nomor 10 Nasional Catatan Komnas Perempuan 2022 , Angka Kekerasan Seksual level desa dan Pemakai Narkoba Tertinggi Level Desa itu Nomor Satu Sumatera Barat , Berdasarkan Data BPS 2019 belum lagi LGBT

Febby Dt Bangso mengapresiasi langkah yang dilakukan Wali Kota Pariaman langsung pasang badan untuk menyelesaikan UKT Mahasiswa Unand Asal Kota Pariaman , Semoga langkah ini juga diikuti oleh bupati dan walikota se Sumatera Barat

Apresiasi juga disampaikan kepada para dosen di universitas yang mengumpulkan sumbangan Rp 46 juta dan bicara dengan pihak rektorat, uang itu bisa dijadikan jaminan sambil kita bergerak bersama sama mencari solusi

“Penundaan batas akhir pembayaran lumayan sedikit membuat mahasiswa bernafas lega tapi bukan itu solusi yang comprehensive harusnya dilakukan pendataan kembali pada 500 mahasiswa terancam berhenti ini , mana yang benar benar tidak mampu tapi nilainya bagus atau berprestasi , mana yang harus diturunkan kelasnya agar uang kuliahnya jadi rendah. Kalau administrasi surat keterangan tidak mampunya harus ada pihak UNNAND bisa komunikasi dengan para kepala daerah di Sumatra Barat ini,”ujae FDB.

Belum lagi potensi alumni UNANDx perantau dan Baznas ataupun CSR BUMN masih bisa diupayakan untuk menyelamatkan mahasiswa dari terancam putus kuliah

“500 mahasiswa terancam berhentindi kampzs nomor satu di tanah Minang. Kinj saatnya kepedulian orang minang dan pejabat publik asal minang diuji kembali saat kita pada posisi yang bisa berbuat untuk anak kemanakan kita yang sedang belajar,” ujar FDB.

Lewat narasi news inu FDB mengetuk hati semua orang minang baik di kampung dan di rantau atau pun mereka yang punya historis atau pun hubungan sejarah dengan ranah minang dan Sumatera Barat.

“Tolong bantu selamatkan mahasiswa UNAND yang terancam putus kuliah, silahkan hubungi Rektorat UNAND, atau kami di GMMPP, cek fakta di media sosial. IG@FDB atau Facebook @Febby Dt Bangso, ” ujarnya. (adr)