87 Lolos Seleksi Administrasi, Apa sih Hebatnya KISB?, Adrian: Banyak Pengabdian dan Usap Dada

oleh -203 views
oleh
203 views
Adrian Tuswandi Komisioner 2 Periode Komisi Informasi Sumbar. (doc)

Padang, —Hari ini menjadi tahap pertarungan awal dari proses seleksi Komisi Informasi Sumatera Barat (KISB), 87 orang lolos seleksi administrasi dari total 274 pendaftar

Sebenarnya apa sih hebatnya KISB?, sehingga tiga kali seleksi sejak 2014 terjadi peningkatan antusias warga Sumbar mengikutinya.

Adrian Tuswandi, Komisioner dua periode membongkar plus minus jadi Komisioner KISB kepada media, Senin 10/10-2022.

“Lebih banyak pengabdian menjalankan perintah UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ketimbang keuntungan dan manfaat lainnya,” ujar Adrian.

Toaik biasa disapa banyak kalangan, mengatakan pengalaman menjadi Komisioner 2 periode (2014-2023), dari UU saja sudah bisa diketahui apakah ada ketulusan dan keikhlasan jajaran di pemerintahan memfasilitasi baik anggaran maupun administrasi.

“KI itu tugasnya menyatakan sebuah informasi dan dokumentasi publik itu terbuka dan diberikan kepada masyarakat. Para komisioner itu menjadi juror dalam sebuah majelis komisioner yang memutuskan sengketa informasi publik. Yang duduk di kursi terdakwa (termohon istilahnya di KI) adalah badan publik acapkali itu Pemprov di mana anggaran dan administrasi kesekretariatan lembaga melekat menurut Pasal 29 UU 14 tahun 2008, itu satu,” ujar Adrian.

Kedua untuk menumpulkan KI itu, seperti di Sumbar anggaran KI di Diskominfotik itu tidak hanya melekat dan menumpang, anggaran itu tetap harus ikut aturan main sesuai regulasi Pemprov Sumbar dan aturan main diterapkan kepala dinasnya.

“Anggaran KI itu, selama dua periode, kita (KISB) selama ini berdarah-darah berjuang, bahkan seperti mengemis,  baik ke TAPD maupun ke Komisi I DPRD Sumbar, Banggar DPRD bahkan sampai kepada Ketua DPRD, setelah ok, anggaran itu tidak bisa  semau gue, ada regulasi dan kebijakan yang jauh dari ikhlas dan tulus diterapkan mereka,”ujar Adrian.

Tapi selama dua periode,. komisioner KISB tidak patah arang melaksanakan tugas dan kewenangan diberikan UU 14 Tahun 2008.

“Dua periode bukan orientasi mengejar salary (gaji), kalau soal honor,  lewat tanggal 5 menerima setiap bulan itu sudah biasa. Lalu uang perjalan dinas lebih tiga bulan belum dibayarkan juga no problem. Karena bagi komisioner di KISB hal seperti ibarat seperti menabung saja dulu (harus pandai manajemen gali dan tutup lubang,” ujar Adrian.

Enak nggak sih jadi Komisioner KISB?, kata Adrian kepada wartawan mendesaknya, enak kalau diniatkan untuk mengabdi dan melaksanakan UU sebagai pengawal keterbukaan informasi publik.

“Tidak enak kalau komisionernya pingin kaya atau mengontrak hidup 4 tahun atau macam-macamlah,” ujar Toaik.

Kepada calon komisioner yang lolos tahap seleksi diumumkan hari ini, Adrian berharap untuk memperbaharui niat, kalau mengejar untung yuk luruskan kembali niatnya, biar ke pengabdian saja.

Ada banyak tahapan lagi yang harus dilewati tes tertulis, tes phisikotes, wawancara dan terakhir fit and propert test di Komisi I DPRD Sumbar, lima terpilih dan lima calon PAW di SK kan Gubernur menjadi Komisioner KI Sumbar.

“Oh ya selama dua periode menjalankan amanah, bahkan pada periode tugas kedua, menjadi unsur mewakili pemerintah di KI Sumbar, beruntung  ada DPRD Sumbar yang membackup KI Sumbar, tanpa Ketua DPRD dan Pak HM Nurnas menyuarakan aspirasi KISB, pasti KI ini mati suri, dia ada tapi tak berdaya,”ujar Toaik.

Kedepan KI periode ke tiga harus ada regulasi khusus seperti di Pergub Standar Biaya Gubernur Sumbar tentang tata kelola anggaran KI Sumbar ini, supaya seorang PA di Diskominfo punya panduan tidak mencampuradukan pola penataan kelola anggaran KI dengan anggaran di dinasnya.

“Tapi jika tidak diupgrade. maka komisioner KISB terpilih harus lah individu yang kesabarannya tingkat dewa,” ujar Adrian

Selamat dan sukses para calon komisioer lolos seleksi administrasi, fokuslah mengikuti tahapan demi tahapan seleksi.

“Ingat meski melaksanakan tugas diperintah UU 14 tahun 2008, tapi soal kesetaraan eselenoring komisioner dan anggaran serta kesekretariatan KI Sumbar, periode ketiga masih teruslah berjuang, karena dua periode sudah KISB, soal pelik itu masih gagal, maaf,” ujar Adrian. (***)