Winda Lorita Undur Diri dalam Kontestasi Pilkada: Saya Memilih Ruang Pengabdian Lain untuk Payakumbuh

oleh -1,548 views
oleh
Winda Lorita
Winda Lorita mundur Cawako Payakumbuh. (dok)

JAKARTA, — Bakal calon walikota Payakumbuh, Winda Lorita membuat pernyataan mengejutkan. Cendekiawan perempuan Minang ini memilih undur diri dalam helatan politik Payakumbuh.

“Ya, saya tidak melanjutkan proses politik di Payakumbuh. Pilihan ini saya ambil setelah melakukan perenungan panjang. Saya memilih ruang lain untuk mengabdi di Payakumbuh, dan ruang itu bukan ruang politik,” ungkap Winda Lorita yang ditemui usai berdiskusi empat mata dengan politisi muda Nasdem, Benni Okva di Jakarta, Jumat (2/8/2024) pagi.

Undur dirinya Winda tentu akan mengejutkan banyak pihak. Winda sebelumnya masih aktif bersosialisasi di tengah masyarakat. Balihonya ada dimana-mana. Dari pusat kota hingga sudut-sudut perumahan. Dia diprediksi akan menjadi perempuan pertama yang ikut kontestasi pilkada di Payakumbuh. Namun, prediksi itu kandas sudah, seiring kebulatan sikap Winda untuk tidak lagi berproses di ruang politik.

Winda fenomenal. Ketika memutuskan maju di Pilkada Payakumbuh, banyak yang terkesiap. Cendekiawan perempuan Minang ini mengubah wajah politik Payakumbuh. Winda banyak dipinang kontestan lain untuk berdampingan, karena kehadirannya dianggap bisa menambah kekuatan. Bahkan sebenarnya ada dua partai politik yang sebelum Winda undur diri, memastikan sebagai pengusung.

Sejumlah artis ternama sebelumnya juga mendukung Winda. Sebut saja Raffi Ahmad. Founder Rans Entertainment itu bahkan terang-terangan menyebut akan mengantar Winda sampai-sampai. Deretan tokoh Sumatera Barat, bahkan turut serta mendorong Winda. Dengan jaringan yang dimilikinya, serta intelektual yang dimiliki, Winda memang diharapkan mampu memposisikan diri sebagai pioner perubahan Kota Galamai.

Pengumuman undur diri Winda merupakan sikap sportif. Tibo tampak muko, pulang tampak pungguang. Winda memastikan, dirinya cuma pamit dalam proses politik, tidak pamit dan melepaskan Payakumbuh dalam memori ingatannya. Winda akan tetap berbuat baik untuk kota yang menjadi bagian sejarah hidupnya.

“Kepada publik Payakumbuh, saya minta maaf jika selama berproses, saya salah kata atau salah langkah. Terutama kepada orang-orang yang mungkin menumpangkan harapan baik pada saya. Saya pamit dalam politik, bukan berarti hilang dalam pengabdian. Kita buat ruang baru untuk Payakumbuh yang lebih baik,” papar Winda.

Ketika ditanyakan, apakah alasannya mundur, berkaitan dengan praktik politik praktis yang tidak sesuai dengan nuraninya, atau karena surveinya tak baik, Winda membantah. Dirinya malah mengaku menikmati setiap dinamika politik yang dijalaninya selama di Payakumbuh.

“Keputusan ini saya ambil setelah berdiskusi panjang dengan orang-orang terdekat. Sejauh ini kerja-kerja politik dengan beragam dinamikanya di Payakumbuh berjalan dengan baik. Insha Allah ini jalan baik, toh politik cuma satu ruang, masih ada ruang lain untuk mengabdi,” ungkap Winda.

Winda lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Payakumbuh, sebelum akhirnya besar di perantauan. Ayahnya, Haji Daniel merupakan pedagang yang cukup disegani pada dekade 70-an di Pasar Payakumbuh. Winda hapal luar kepala Payakumbuh, kota yang kekal dalam ingatannya.

Sebagai perempuan intelektual Minang, Winda Lorita memegang peranan penting di sejumlah perusahaan besar. Winda adalah Ketua Harian Indo Jalito, organisasi perantau perempuan Minang di Jakarta.

Winda yang kelahiran 1976 merupakan adik Dony Oskaria, pendiri Rans Entertainment, sekaligus Direktur Utama Injourney. Perusahaan BUMN yang menjadi ujung tombak pengembangan pariwisata Indonesia.

Mundurnya Winda, akan membuat politik di Payakumbuh sebelum pilkada akan semakin menarik. Sejumlah partai yang sebelumnya sudah berancang-ancang mengusung Winda kini berstatus available. Sekarang, siapakah yang akan mengisi kursi kosong yang ditinggalkan Winda? Wajib dinanti sosoknya…. (*)