Aktif TP PKK Bersama Dinkes Padang Pariaman Cegah Stunting

oleh -610 views
oleh
610 views
TP PKK Padang Pariaman aktif ikut pencegahan stunting, Jumat 23/4-2021. (foto: dok/med)

Padang Pariaman,—Tim Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan Jajaran Puskesmas Sikabu ditugaskan melakukan Pembinaan dan Pendampingan pada Nagari Sikabu yang merupakan salah satu Nagari lokus stunting (Lokasi Fokus) intervensi stunting di Padang Pariaman.

Pembinaan dan pendampingan kali Ini dilakukan bersama ketua Tim Penggerak PKK Padang Pariaman Yusrita. Salah satu bentuk Komitmen dan kerjasama Dinkes dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Dalam Aksi Pencegahan Stunting Melalui kegiatan Kunjungan Rumah pada sasaran 1000 hari Pertama Kehidupan di wilayah nagari Sikabu Lubuk Alung. Kamis 22/4-2021

Ketua TP PKK Padang Pariaman Yusrita didampingi oleh Kabid Kesmas Nurhayati, S.Sit, MARS dan ketua Bidang Pokja 4 saat memberikan edukasi dan pembinaan pada ibu hamil dan baduta menyarankan agar selalu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke Polindes ataupun Puskesmas serta melahirkan di Fasilitas Kesehatan dan juga diberikan Makanan Tambahan (PMT) berupa Biskuit dan telur.

“Pada ibu balita dianjurkan juga agar selalu rajin membawa anaknya ke posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Disampaikan juga agar keluarga tersebut bisa menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), bisa memanfaatkan Pekarangan Rumah agar menanam Sayuran dan buah-buahan untuk pemenuhan gizi keluarga”. Sarannya ujar Yusrita.

Senada dengan itu, Kabid Kesmas Nurhayati, S.Sit, MARS ikut menyarankan aga nagari juga ikut mengaktifkan Rumah Desa Sehat (RDS) yang salah bentuk kegiatannya Melalui pembentukkan Pos gizi jilid 3.

Mila sapaan akrabnya menyebutkan Sejak Tahun 2018 telah dianggarkan Melalui Dana nagari sebagai bentuk dukungan nagari dalam upaya intervensi gizi terintegrasi untuk pencegahan stunting.

“Pos gizi Ini telah dibentuk sejak Tahun 2017 Setelah Tim Dinkes Provinsi dan Kabupaten melakukan pelatihan PMBA pada kader.” Sebutnya.

MC senior ini mengatakan pada tahun Ini nagari juga telah berkomitmen untuk Pencegahan dan Pemulihan Gizi balita dan ibu hamil di nagari sikabu. Tim Dinkes, PKK , Puskesmas dan Nagari akan berkolaborasi dalam pelaksanaan pos gizi ini sehingga Aksi Konvergensi Stunting terintegrasi dalam percepatan Penurunan dan Pencegahan stunting dapat terlaksana sesuai dengan harapan Dan target stunting diturunkan hingga 14 persen tahun 2024 tercapai.

“Stunting Merupakan masalah kurang gizi kronis yang berdampak pada kegagalan pertumbuhan anak dimana tinggi badan tidak sesuai dengan usianya serta rendahnya perkembangan sel otak (tingkat kecerdasan anak rendahnya).”Jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Mila juga mengungkapkan bahwa penyebab masalah stunting ini multifaktor dan kompleks tidak hanya masalah kesehatan,lingkungan, sosial dan masalah ekonomi atau kemiskinan.

Dia mengharapkan dan sangat membutuhkan peran lintas sektor terkait Pencegahan Stunting di Padang Pariaman termasuk salah satunya keikutsertaan TP PKK Kabupaten sampai ke tingkat Nagari dan Korong dengan prinsip penyelamatan Gizi pada Usia Emas.(rillis: kominfo-med)