Alwis Gapai Puncak Karir, Jadi Kepala Daerah Tanpa Pilkada

oleh -711 views
oleh
711 views
Sekdaprov Alwis (kanan), Sabtu jadi PLH Gubernur Sumbar, terlihat bersama Gubernur Sumbsr Irwan Prayitno (tengah) dan Wagub Nasrul Abit (kiri). (foto: dok)

Oleh: Adrian Toaik Tuswandi

IRWAN Prayitno 12 Februari 2021 tuntaskan kepemimpinan 10 tahun sebagai Gubernur Sumbar.

Mendagri RI Tito Karnavian telah menerbitkan surat keputusan bersifat amat segera tertanggal 10 Februari 2021 dan menetapkan Pelaksana Harian (PLH) Gubernur hingga Gubernur terpilih Pilkada 2020 dilantik Presiden RI, adalah Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov)

Sekdaprov Sumbar Alwis berdasarkan SK Mendagri tersebut otomatis per 13 Februari 2021 menjadi PLH Gubernur Sumbar, Sabtu tersebut Alwis resmi jadi kepala daeerah tanpa Pilkada. PLH Gubernur tugasnya jelas melanjutkan dan memastikan jalannya roda pemerintahan provinsi dan memastikan pelayanan publik berlangsung hingga Gubernur dan Wakil Gubernur defenitif dilantik Presiden RI Joko Widodo.

Alwis jadi kepala daerah tanpa Pilkada menjadi bukti loyalitas dan dedikasi serta figur birokrat smart, sebuah perjalanan karir birokrat berliku yang ditempuh Alwis hingga menggapai atap karir birokrasi.

Jalan mendaki menuju puncak karir itu telah dilewati Alwis si Tokoh Keterbukaan Informasi Publik Sumbar 2019. Dia menjalani karir dari bawah hingga menjadi kepala daerah tanpa Pilkada sampai ditetapkan Presiden RI sebagai Sekdaprov Sumbar, per 1 April 2021 ini Alwis pun pensiun dari dunia birokrasi yang digelutinya berpuluh tahun itu.

Alwis muda dulunya adalah Porter di Bandara, lalu mencoba peruntungan menjadi PNS. Alwis muda tidak siapa-siapa, tapi kerja keras dan bersungguh-sungguh, step by step karir birokrasi pun digeganggamnya.

Dikutip dari chat Anggota DPRD Sumbar HM Nurnas, jabatan di birokrasi sudah silih berganti diamanahkan ke Alwis, catatan Cak biasa banyak kalangan menyapa HM Nurnas yaitu, setelah Alwis menjadi PNS pangkat dan jabatan selalu mengikutinya, menjadi Kepala Kantor Penghubung Sumbar di Jakarta, menjadi Kepala Biro dan beberapa kali menjadi Kepala Dinas.

Jadi Sekdaprov tidak mudah didapat Alwis, persaingan di Pansel hingga penentuan akhir cukup ketat. Tapi saat tiga nama diteruskan Gubernur Sumbar kepada Presiden melalui Mendagri, penulis waktu itu sempat berseloroh, Om anak rajo, sasampik-sampik balai om lewati juo mah.

Ya, tak lama setelah itu, SK Presiden keluar Alwis menjadi pejabat Eselon I di Pemprov Sumbar yaitu Sekdaprov yang merupakan jenjang karir tertinggi bagi ASN.

Pria tamatan sekolah praja itu pun melaksanakan tugas dengan baik dan tekun, dia menjadi body guard iklim pelayanan publik sebagaimana tugas dan fungsi pemerintahan.

PLH Gubermur menjadi amanah jabatan terakhir yang dilaksanakan Alwis, sebelumnya untuk kepala daerah tanpa Pilkada juga sudah pernah diamanahkan kepada Alwis, seperti Plt Walikota Padang.

Alwis sang birokrat senior merupakan sosok yang tidak memantang dalam penugasan dan cara bicara yang tidak meledak serta pandai bergaul. Dipastikan pola laku seperti itu membuat Alwis termasuk panutan sekaligus motivasi bagi ribuan ASN di Sumbar.
Selamat Om Alwis…(analisa)