Amartha Targetkan 400 Miliar Untuk Perempuan Pelaku Usaha Mikro Di Sumbar

oleh -302 views
oleh
302 views
Aria Widyanto , Chief Risk & Sustainability Amarta bersama M. Akib, Head of Micro Business Amartha (doc/ril)

Padang–Saat ini para perempuan Indonesia tidak lagi terkendala pembiayaan modal karena hadirnya PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) yang merupakan perusahaan fintech pionir peer-to-peer lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro.

Kehadiran amartha menjangkau perempuan pelaku usaha mikro yang tidak mendapat akses layanan perbankan, tidak memiliki aset yang dijadikan jaminan dan memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha mikronya.

Penjabaran Fintek Amartha ini di jelaskan oleh Aria Widyanto , Chief Risk dan Sustainability Amarta di Santika Premiere Hotel Padang, Rabu (24/11/21) saat Meeting Briefing dengan para awak media.

Hingga Oktober 2021, total penyaluran pendanaan di Sumatra Barat mencapai 208 miliar rupiah, meningkat jauh jika dibandingkan penyaluran di sepanjang tahun 2020 yakni sebesar 78 miliar rupiah.

Selama beroperasi di Sumatra sejak tahun 2020, Amartha telah menjangkau lebih dari 204.000 mitra perempuan pengusaha mikro yang tersebar di 141 titik operasional di seluruh Sumatra, mulai dari Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Jambi, dan lain-lain” ujar nya.

Saat ini Amartha menargetkan penyaluran sebesar 400 miliar rupiah di tahun 2022 khusus untuk wilayah Sumatra Barat.

Amarta bergerak untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi sektor mikro pasca pandemi, ” kami sangat terinspirasi dengan ketangguhan dan semangat para perempuan pengusaha mikro untuk bangkit dan sejahtera” ungkap Arif.

Amartha telah menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 46.000 mitra perempuan pengusaha mikro di Sumbar, yang sebagian besar menjalankan usaha di sektor perdagangan, seperti warung makan, warung kelontong, warung kopi, dan lain-lain.

Selanjutnya M. Akib, Head of Micro Business Amartha wilayah Sumatra  menyampaikan, Wilayah Sumatra Barat juga mencatatkan tingkat pengembalian pinjaman yang sangat baik, yakni mencapai 99,90%, artinya hampir seluruh mitra mampu membayar pinjaman tepat waktu. Beberapa kota di Sumatra Barat tercatat menerima penyaluran cukup besar, di antaranya kota Padang, Damasraya, dan Pesisir Selatan.

Ada sekitar 300 orang tenaga lapangan yang tersebar di Sumatra Barat untuk memonitor perkembangan usaha para mitra dan membantu mitra untuk tetap produktif dengan memberikan berbagai pelatihan seperti pelatihan literasi keuangan, kewirausahaan, maupun literasi digital/teknologi.

Upaya Digitalisasi Desa Lewat Amartha+

Untuk mendukung produktivitas mitra pelaku usaha mikro di Sumatra Barat, Aplikasi Amartha+, yakni aplikasi yang dibuat khusus untuk para mitra agar dapat meningkatkan penjualannya melalui transaksi online.

Aplikasi Amartha+ telah digunakan oleh lebih dari 37.000 mitra di Sumatra Barat,
Aplikasi ini menyediakan fasilitas belanja borongan bagi para mitra. Melalui fitur PPOB, mitra secara bersama-sama dapat membeli bahan untuk modal usaha dengan harga grosir, sehingga dapat memperoleh untung lebih besar dari selisih harga pasar. Tersedia juga layanan pembelian pulsa, pembayaran tagihan PDAM, dan pembayaran tagihan listrik.

Selain menyediakan aplikasi Amartha+, para mitra di wilayah Sumatra Barat juga menerima pelatihan wirausaha digital secara online. Amartha menjalin kolaborasi dengan brand Sunlight dari Unilever untuk mengadakan kegiatan pelatihan wirausaha online melalui platform Whatsapp kerjasama  dengan Universitas Indonesia.

Target Amartha di Sumatra Barat

Melihat pertumbuhan bisnis yang signifikan, Amartha menargetkan untuk dapat menyalurkan pendanaan sebesar satu triliun rupiah hingga akhir tahun 2021 di seluruh Sumatra. Sedangkan khusus wilayah Sumatra Barat, ditargetkan penyaluran pendanaan mencapai 400 miliar rupiah pada tahun 2022 mendatang.

Amartha juga optimis dapat menjangkau lebih banyak mitra untuk wilayah Sumatra Barat, yakni ditargetkan dapat meningkat menjadi 100.000 perempuan pelaku usaha mikro. Program digitalisasi juga akan terus digalakkan, dengan mensosialisasikan penggunaan aplikasi Amartha+ ke lebih banyak mitra di wilayah Sumbar.
Amartha optimis dapat menjangkau 95% mitra untuk menggunakan aplikasi Amartha+ di tahun mendatang.

“Potensi pengembangan UMKM di wilayah Sumatra Barat sangat besar dan masih dapat bertumbuh. Untuk itu, Amartha membuka peluang kolaborasi bagi banyak pihak maupun instansi agar bersama-sama mendongkrak potensi UMKM di Sumatra Barat. Karena performanya sudah terbukti bertumbuh signifikan, serta menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Sumatra Barat”, pungkas Aria. (monsis)