Anak Mudo, HUT ke-47 Pemuda/KNPI

oleh -560 views
oleh
560 views
Rang mudo Minangkabau bangkit dan berjayalah terus, by Yohanes Wempi. (foto: dok)

Oleh: Bagindo Yohanes Wempi

BUDAYA Minangkabau sudah melahirkan sebuah sistem kehidupan yang konferensif terhadap rang mudo, di mana rang mudo (pemuda laki-laki/prempuan) memiliki tempat tersendiri dalam aktifitas sosial, politik, budaya, ekonomi dan lainnya.

Sistem yang ada di Minangkabau bisa melahirkan sosok pemuda menjadikan pelindung, pengaman, pemimpin dan tuluang punggung dalam memajukan kehidupan nagari atau Minangkabau, dengan difilosofinya “anak mudo parit paga nagari”.

Dalam menguatkan sistem kehidupan tersebut seorang anak mudo (pemuda laki-laki/perempuan) di Minangkabau sejak kecilnya sudah dididik dan dibina dalam kehidupan basurau, dari mulai anak-anak sampai masa dewasa, semunya dihabiskan lebih banyak di surau, mereka belajar dan dibina mengaji Al Quran, memperdalam Ilmu Hadist, Ilmu Muamallah, materi keislaman dan ilmu adat budaya.

Di surau mereka belajar tentang petatah-petitih (bapantun) adat Minangkabau, bela diri (silek kampuang), kesenian (randai, endang), luambek dan berbagai tradisi adat Minangkabau lainnya.

Di samping itu mereka juga ditempa dan dipersiapkan untuk menjadi pribadi yang siap untuk kehidupan dalam tatanan Minangkabau dan mampu membuat suatu terobosan untuk perbaikan bangsa dan negara.

Rang mudo Minangkabau dalam sejarahnya sudah menjadi pemuda yang mewarnai kehidupan berbangsa dan bertanah air, catatan sejarah Indonesia sudah memberikan tempat kepada kehidupan anak mudo Minangkabau untuk tampil menuliskan tinta emas, seperti Muhammat Hatta, Syaril, Tan Malaka, Agus Salim dan lain-lain.

Kesemua putra minang tesebut telah ikut berjuang membangun negara dengan segala cara, mulai dari perjuangan yang dilakukan dengan fisik, maupun secara dipolomatik, atau perjuangan melalui organisasi politik dan sosial, serta kegiatan-kegiatan intelektual lainya. Sampai lahirnya kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, dengan proklamasi yang dilakukan oleh Seokarno dan Muhammat Hatta yang dikawal dan dilindung oleh pemuda.

Indonesia akhirnya menjadi sebuah bangasa (nation), bukan hanya sebagai ikrar pada waktu 28 Oktober 1928, tapi juga menjadi sipirit bagi pemuda (anak mudo) lain untuk selalu melakukan perjuangan sampai mengisi kemerdekaan. Kekuatan rang mudo Minangkabau tidak hanya terlibat dalam proses kemerdekaan.

Pada era reformasi pun rang mudo minang juga tapil dan berjuang, dengan ditandai jatuhnya rezim orde baru. Orde reformasi pun hadir, orde reformasi yang memberikan harapan bagi banyak orang, untuk memberikan perubahaan besar-besaran atau lompatan besar bagi bangsa ini untuk kesejahteraan.

Tapi apa yang terjadi pada era reformasi saat ini, ada lompatan hebat, situasinya dapat kita rasakan, para anak muda telah tampil di depan memimpin bangsa dan negara ini. Terkhusus Sumatera Barat di mana anak muda sudah memimpin daerah baik di eksekutif maupun legislatif.

Sosok pemuda yang memimpin daerah seperti Ketua KNPI Sumbar Fadly Amran, sosok tokoh KNPI yang menjabat sebagai Walikota Padang Panjang. Ada tokoh muda Bupati Damasraya Bung Sutan Riska. Begitu juga dilegislatif juga ada Hamdi Agus Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Di Solok Selatan Ketua DPRD Bung Zigo Rolanda yang pernah memimpin HIPMI Sumbar.

Apalagi dalam Pilkada 2020 nanti, banyak sosok muda yang tampil, seperti Calon Wakil Gubernur Sumbar yaitu Bung Audy Joinaldy, beliau umur masih muda. Jika Audy terpilih, beliau merupakan satu-satunya pemimpin Sumbar yang anak muda selama daerah ini Ada. Perlu rang mudo minang bangga akan sosok Audy.

Banyak deretan nama lain yang akan mengisi daerah ini melalui Pilkada 2020, seperti Rahmat Saleh, wakil ketua Karang Taruna Sumbar, maju di Pasaman. Saudara Erick Hariyon maju jadi Bupati di Pasaman Barat, sosok mantan Ketua HIPMI Sumbar.

Ada nama lain Hamdanus sosok anggota dewan propinsi yang maju di Pesisir Selatan, pernah jadi wakil ketua KNPI pusat.

Bagindo Yohanes Wempi, dahulu pernah menjabat Wakil KNPI Sumbar juga ikut bertarung di Padang Pariaman atau Heri Susanto maju di daerah Sijunjung.

Banyak tokoh muda yang tampil lima tahun terakhir ini di pentas politik Sumbar. Fenomena ini suatu keberhasilan bagi ranah minang. Keberhasilan yang dimaksut adalah pemuda minang sudah bisa kembali diandalkan untuk memajukan bangsa dan negara ini seperti tokoh minang pendiri negara Republik Indonesia ini.

Pada bulan Juli, organisasi KNPI/pemuda sudah berumur 47tahun maka peran pemuda sebagai pilar demokrasi, melalui motor rang mudo Minangkabau, melakukan sebuah gerakan untuk membangunkan bangsa dan nagari harus semakin ditingkatkan.

Rang mudo Minangkabau harus mampu menjadi contoh bisa mempersatukan seluruh pemuda Indonesia dalam suatu persatuan dengan kepentingan yang satu yaitu, membuat sebuah kemajuan dan perubahaan lebih baik ditengah bangsa ini.

Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda Indonesia untuk melanjutkan dan menjalankan visi dan cita reformasi yang telah digulirkan.

Peran rang mudo Minangkabau dalam membangun, membuat perubahaan itu dalam sejarahnya sangat nyata. Sekarang saatnya rang mudo minangkabau tetap terdepan memimpin daerah ini baik di eksekutif, legislatif, dan dunia profesional.

Namun tetap selalu ingat nilai-nilai sewaktu di surau, semua diajarkan nilai-nilai yang memperkuat kridibiltas dan integritas dengan memberikan pemahaaman Agama Islam dengan mengajarkan Al Quraan, Hadist dan ilmu bermuamalah.

Di surau juga diajarkan memperkuat fisik dan mental tangguh, dengan diberikannya ilmu bela diri (silat) dan permainan ketangkasan lainya, sehingga seluruh anak muda minangkabau dipastikan memiliki mental pemimpin yang kuat dan hebat.

Samping itu di surau juga diajarkan cara berkomunikasi dan berdialog secara publik dengan ilmu petatah-petitih (bapantun), di mana di antara anak mudo saling berbalas bicara dan berdialog. Maka rang mudo Minangkabau saatnya kembali eksis menjalankan sistem kehidupan dengan caro lamo.

Terlepas dari semua di atas, saatnya juga pemuda Minangkabau saling bantu membantu sesama. Sehingga peran pemuda akan lebih hebat lagi, jika pemuda bersatu jangan Kepala Daerah ditingkat Kabupaten/Kota dikuasai. Posisi lebih tinggi Wakil Gubernur Sumbar, Gubernur Sumbar atau Presiden bisa di kalangan anak muda nantinya seperti Soekarno-Hatta menjadi pasangan Presiden RI[analisa].