Andre Rosiade Pilih Fokus Caleg DPR RI

oleh -1,755 views
oleh
1,755 views
Andre Rosiade mengaku tidak maju ke Pilkada Padang karena fokud jadi Caleg DPR RI dan menangkan Prabowo sebagai presiden pada Pileg/Pilpres 2019. (foto: dok)

Padang,—Banyak orang bertanya bahkan resah dan malah ada yang resek ketika Andre Rosiade batal maju sebagai Calon Walikota Padang pada Pilkada 2018.

Bahkan tidak menjadi pilihan Mahyeldi untuk menjadi Calon Wakil Walikotanya, seiring sahnya kesepakatan koalisi Parpol antara PAN dengan PKS dengan pasangan calon Mahyeldi-Hendri Septa, juga menjadi penbicaraan diberbagai media baik luar ruangan maupun media sosial seperti facebook dan whatshap group.

Apa betul Andre ditinggalkan, dan PKS memilih PAN ketimbang pertahankan solidnya koalisi nasional PKS dengan Gerindra, padahal kalau Andre ngotot dan elite DPP dua Parpol berjibaku maka bisa saja PKS-Gerindra bersatu di Pilkada Padang 2018.

Andre Rosiade buka tabir tidak jadi maju kepada media ini, Selasa 5/12 malam, menurut Wasekjend DPP Partai Gerindra ini dia lebih memfokuskan diri untuk maju di Pileg 2019 sebagai Caleg DPR RI untuk Dapil Sumbar 1.

“Andre sejak awal memang tidak ngotot maju di Pilkada Padang, justru Andre menjadikan Pilkada Padang momentum untuk Andre, I will be back,”ujar Andre lewat wawancara via pesan pribadi whatshap.

Andre mulai membuka tabir, dia kembali menggurita di Padang, dia tampil gahar mengkritik Walikota Padang dalam penataan kota termasuk soal banjir, maksiat dan PSP bond sepakbola kebanggaan anak Padang.

“Kritikan keras dan tajam diblow-up media tidak lepas dari sikap konstruktif saya untuk Padang kota kelahiran dan saya banggakan selalu di mana saja saya berkiprah dan berada,”ujarnya.

Lalu angin berubah statment pedas Andre Rosiade akhir-akhir ini melunak bahkan cendrung mensupor setiap kebijakan Mahyeldi selaku walikota.

“Ya itu Andre lakukan karena melihat ada keinginan Pak Mahyeldi dalam membenahi kota, adanya kebijakan renovasi drainase untuk antisipasi banjir dan banyak hal lain dalam kebijakan pak wali itu,”ujarnya.

Tapi publik menilai perubahan sikap Andre Rosiade itu dalam rangka mengambil hati Mahyeldi dan PKS agar dia dijadikan pendampingnya di Pilkada Padang.

“Hhhmm, ini yang banyak publik tidak paham, masyarakat Padang karena inginkan Andre maju, padahal sikap Andre dari awal tegas tidak mau menjadi wakil karena wakil itu adalah ban serap saja,”ujarnya.

Bahkan saat Wali Kota Padang melayat ke rumah Andre ketika orang tua tokoh muda ini meninggal dunia, Andre Rosiade menegaskan tidak akan maju di Pilkada Padang.

“Dan kritikan selama ini jangan ustad (panggilan Andre ke Mahyeldi) diartikan melawan, tapi murni untuk konstruktif untuk kebaikan dan kemajuan Padang tanah kelahiran dan tanah saya menutut ilmu sampai tamat SMA,”ujar Alumni SMA 2 Padang tahun 1997 itu.

Malah seminggu jelang keluar kesepakatan Koalisi PKS dengan PAN, Andre Rosiade masih berkomunikasi dengan elite PKS baik DPW maupun DPPnya.

“Saya tetap keukeuh dengan sikap tidak maju Pilkada,”ujar Andre.

Terus bagaimana dengan pendukung dan masyarakat yang sudah terhipnotis kalau Andre maju di Pilkada.

“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan supor selama ini, dan mohon maaf, sembari berharap terus kita buhul dan rajut silaturahim ini dan dukungan ini berlanjut ujudkan tekad saya maju menjadi Caleg DPR RI dari Gerindra dan menangkan Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2019,”ujarnya.

Terkait Gerindra di Pilkada Padang, Andre Rosiade mengatakan itu masih berproses apakah mengusung dan mendukung.

“Masih proses itukan masih tahap DPD Gerindra sebaiknya ditanyakan ke Pak Nasrul Abit atau Sekretaris Pak Desrio, apakah Gerindra mengusung atau mendukung calon ke Pilkada Padang 2018, yang pasti tidak Andre Rosiade,”ujarnya. (wandi)