Andrinof Chaniago Bahas Kewirausahaan Sosial di Dua Perguruan Tinggi di Sumbar

oleh -905 views
oleh
905 views
Komisaris Utama BRI Andrinof A Chaniago pekan ini jadi dosen pada kulian umum di dua perguruan tinggi di Sumbar. Andrinof saat ngopi di Sikola Cafe Sekretariat DPP IKA Unand beberapa waktu lalu (foto: sat)

Padang,—Komisaris Utama Bank BRI, Andrinof A Chaniago pekan ini dijadwalkan melakasanakan kuliah umum di dua perguruan tinggi di Sumatera Barat.

Kuliah umum pertama dilaksanakan di kampus UIN Imam Bojol Padang pada Rabu 9/5, lalu kemudian pada Jumat 11/5/dilanjutkan di ISI Padang Panjang.

Pada kuliah umum  di dua perguruan tinggi tersebut, mantan Menteri Bappenas kabinet kerja edisi awal ini akan  membicarakan tentang Menumbuhkan Kewirausahaan Sosial dan Ekonomi Kreatif (termasuk dari sudut pandang Islam).

“Masyarakat Sumbar memiliki keungggulan secara sosial, sehingga hanya sedikit lagi cara untuk menggenjot jiwa kewirausahaan orang Sumbar,”ujar  Andrinof A Chaniago disampaikan lewat pesan whatshap, Minggu 6/5.

Menurut Andrinof, ada beberapa keunggulan masyarakat Sumatera Barat, seperti memiliki toleransi yang cukup kuat, budaya gotong royong yang masih ada, Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah serta empati.

“Tinggal diperkuat dengan keinginan yang kuat, lalu melihat keinginan pasar dan memperhatikan perkembangan global,” ujarnya.

Andrinof A. Chaniago mengatakan bahwa kewirausahaan sosial merupakan paduan dari dua cita-cita dalam hidup. Pertama, meningkatkan kesejahteraan secara material, memproduksi suatu barang dan jasa, lalu mendapatkan keuntungan. Kedua, memecahkan masalah sosial bagaimana menghadapi ketimpangan, menyediakan lapangan pekerjaan dan menciptakan harmoni dalam berbangsa dan bernegara.

“Kita boleh terus mengejar keuntungan, tapi jangan sampai ada satu titik di mana peningkatan kesejahteraan itu membuat penurunan kesejahteraan kelompok lain,”ujarnya.

Andrinof juga mengatakan bahwa wirausaha sejati itu adalah orang yang mau mengambil resiko, inovatif, dan berfikir kedepan. Tujuan akhir dari wirausaha sosial adalah hidup bahagia.

“Kewirausahaan sosial adalah jalan untuk hidup bahagia,” ujar pakar ekonomi dari Universitas Indonesia ini.

Selain itu, menurut Andrinof, masyarakat Sumbar memiliki jiwa dagang yang kuat, namun harus didorong untuk menciptakan kreasi sendiri.

Bukti masih lemahnya mental kewirausahaan di Sumbar, dikatakan Andrinof, yakni belum adanya pengusaha ekonomi kreatif yang dikenal. Sekalipun ada, katanya, tidak semua masyarakat mengenalnya.

“Di samping itu belum berkembangnya industri kreatif di Sumbar, ini harus menjadi tantangan pemerintah untuk mendorong penguatan mental kewirausahaan tersebut,”ujarnya.(rilis: sikolacafe)