Anggaran Padang Pariaman Harus Responsif Gender

oleh -581 views
oleh
581 views
Sekda Jonpriadi didampingi Kepala DSP3A Hendra Aswara bersama peserta bimtek Anggota Vokal Point Pengarusutamaan Gender di Hotel Axana, Padang, Selasa 12/3. (foto: dsp3a)

Padang Pariaman,—Sekretaris Daerah Jonpriadi membuka acara Bimbingan Teknis (Bintek) Tim Penggerak Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG).

Bimtek juga dilakukan kepada Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) bertujuan untuk rencana aksi daerah (RANDA) Pengarusutamaan Gender (PUG).

Jonpriadi meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk saling bersinergi dan meningkatkan kualitas anggaran yang responsif gender.

Hal ini dirasakan karena sangat pentingnya penyusunan Program dan Anggaran OPD menggunakan Analisis Gender dan Data Terpilah sebagai prasyarat PUG.

“Guna mendorong advokasi kebijakan dan anggaran yang responsif gender, khususnya bagi perempuan dan anak korban kekerasan, maka dilaksanakan Pelatihan PPRG (Perencanaan Penganggaran Responsif Gender) bagi Driver PUG,”ujar Jonpriadi di Hotel Axana, Padang, Selasa 12/3.

Bimtek dilakukan untuk menguatkan Kelembagaan PUG, melatih staf perencanaan dari OPD untuk membuat analisis gender dengan menggunakan tools gender analysis pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS), serta mempelajari dan menganalisis Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Padang Pariaman.

“Sesuai arahan bapak bupati bahwa program pembangunan dan penganggaran harus mengutamakan kesetaraan gender agar terjadi keadilan, terutama dalam menyusun program bagi perempuan dan anak,” ujar mantan Kepala Bappeda itu.

Rio Alfian dari Bappeda sebagai peserta Bimtek menyatakan apresiasi kepada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) yang telag menggelat Bimtek untuk menambah pemahaman para perencana di OPD.

“Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Walaupun pemahaman tentang PUG sudah lama didengungkan, tetapi dengan pelatihan ini memberikan manfaat khususnya kepada setiap OPD tentang pemahaman gender. Diharapkan, ke depannya penyusunan program dan anggaran sudah bisa responsif gender, termasuk perlu diusulkan agar dibuatkan Peraturan Bupati, agar setiap OPD membuat analisis GAP dan GBS” ujar Rio.

Sama dengan Rio   peserta dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Taslim Letter mengatakan Bimtek sangat bermanfaat karena mengerti tentang GAP dan GBS.

“Semoga penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran nanti bisa diaplikasikan,”ujar Taslim.

Sementara Kepala DSP3A Hendra Aswara melaporkan bahwa Bimtek diikuti 90 Orang yang terdiri dari 24 APIP Inspektorat dan 66 yang berasal dari 33 OPD di lingkup Pemda Padang Pariaman. Bimtek berlangsung selama dua hari tanggal 12-13 Maret 2019 di Hotel Axana Padang.

“Alhamdulillah, kemaren ita udah tandatangani komitmen dari Bupati hingga OPD, Camat, Walinagari dan elemen masyarakat untuk PUG. Sekarang melalui bimtek, kita implementasi komitmen tersebut,”ujar Kadis termuda itu.(rilis: dsp3a)