Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemprov Sumbar Rakor Dengan Bupati, Walikota Dan Forkopimda

oleh -162 views
oleh
162 views

Kota Pariaman — Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 serta arus transportasi pada masa Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H / 2021 M, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan rapat koordinasi bersama Bupati, Walikota dan Forkopimda se Provinsi Sumatera Barat secara virtual, Kamis (22/4/2021).

Rapat dipimpin langsung Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi. Pemerintah Kota Pariaman diwakili oleh Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin, Sekdako Pariaman, Yota Balad, Forkopimda, Kepala Dinas Kominfo, Hendri, Kepala Dinkes, Nazifah, Kepala BPKPD, Buyung Lapau, Kepala Dinas Satpol PP Damkar, Elfis Candra, BPBD Kota Pariaman.

Gubenur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan rapat dilakukan dalam rangka menyikapi perkembangan positivity rate serta antisipasi arus transportasi orang dan barang pada masa Bulan Ramadhan dan Lebaran 1442 H / 2021 M.

“Untuk mencegah terjadinya peningkatan penularan Covid-19 selama bulan suci ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, maka perlu dilakukan kegiatan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi sosialiasi peniadaan mudik lebaran kepada warga masyarakat perantau ,” jelasnya.

“Sesuai hasil rapat bersama Kapolri kemarin tentang larangan mudik, akan dilakukan Operasi Ketupat dimulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021 ,” sambung mantan Walikota Padang ini.

Disamping itu, Mahyeldi minta kepada SKPD terkait untuk menyediakan fasilitas kesehatan dan menyediakan vaksin untuk lansia.

“Capaian vaksin kita hingga saat ini masih sangat rendah. Vaksinasi kita harapkan melakukan upaya-upaya terutama kepada lansia, dan kiat dari SKPD untuk mendampingi lansia untuk vaksinasi, yang selama ini menunggu maka sekarang kita aktif langsung menjangkau kelapangan. Karena resiko terbesar penyebaran itu adalah pada lansia ,” terangnya.

Kita harus berkomitmen mematuhi prokes dalam setiap aktifitas kerumunan, perlu sosialisasi Perda AKB, perlu menggiatkan kampanye program kesehatan tentang 5M Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi dan 3T (Tracing, Testing, Treatment).

“Mudah-mudahan masyarakat kita lebih sensitif dan peduli sehingga kita dapat menekan angka penyebaran covid-19 ,” tutupnya.

Sementara itu, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Toni Harmanto menuturkan akan mendirikan 10 pos penyekatan di wilayah perbatasan. Pos penyekatan ini disiapkan untuk mengantisipasi mobilitas masyarakat yang melakukan aktivitas mudik lebaran 1442 Hijriyah.

Toni menegaskan, bahwa pemerintah pusat telah mengambil kebijakan untuk larang mudik lebaran. Pihaknya dalam hal ini akan mengambil langkah-langkah teknis yang telah dipersiapkan.

Salah satunya, kata dia, langkah persiapan yang diambil tidak jauh berbeda pada tahun sebelumnya. Seperti upaya penyekatan di wilayah perbatasan Sumbar dengan provinsi tetangga.

Toni mengungkapkan, bahwa tren perkembangan Covid-19 saat ini assessment untuk wilayah Sumbar nomor empat tertinggi. Begitupun penambahan kasus positif terus terjadi.

“Ini upaya untuk pengamanan Idul Fitri sekaligus untuk mencegah penyebaran covid-19,” tutupnya mengakhiri. (Erwin/mckp)