Antisipasi Serangan Covid-19, Superkan Imun Makan ‘Pucuak Parancih’

oleh -1,449 views
oleh
1,449 views
Melawan corona virus dengan meningkatkan imun tubuh, Prof Deddi anjurkan konsumsi pucuak parancih, Sabtu 28/3 (foto: dok)

Padang,—-Belum ada obat anti virus corona ditemukan, padahal saat ini wabah menjarah seluruh nyawa di bumi ini. Sumbar hari ini ada tujuh pasien positif dan satu pasien meninggal dunia.

Tapi dari berbagai literasi melawan virus itu manusia jangan putus asa dulu, obatnya saat ini adalah imun tubuh manusia itu sendiri. Imun ini yang akan menghadang ketika tubuh disusupi Civid-19.

Guru Besar Farmasi Unand yang juga Rektor Unidha Padang Prof Deddi P Putra menyebut untuk Sumbar sangat banyak potensi untuk memperkuat imun tubuh.

”Ada sayur yaitu ‘pucuak parancih’ atau daun singkong dimasak dulu, ini mengandung senyawa flavonoid rutin, sangat bermanfaat meningkatkan imun kita,”ujar Prof Deddi, Sabtu 28/3 di Padang.

Selain itu kata Prof Deddi yang juga anggota WAG ‘Kawal Cobid-19 Sumbar’ ini konsumsi buah jeruk dan kulit jeruk.

”Jeruk dan kulitnya mengadung hesperidin, juga ada gambir mengandung katekin dan ampadu tanah mengandung andrographolid,”ujarnya.

Secara kajian in-silico diduga konsumsi pucuak parancih, jeruk, kukit jeruk, gambir dan ampadu tanah, menurut Prof Deddi mampu menahan perkembangan virus corona.

”Mekanisme kerja senyawa tersebut melalui beberapa jalur,”ujarnya.

Sementara warga masyarakat yang dikenal sebagai Pengamat Politik Sumbar Yosmeri berharap Unand khususnya Fakultas Farmasi mau melakukan penelitian terhadap khasanah potensi Sumbar untuk memperkuat imun tubuh manusia.

”Unand punya guru besar dan peneliti dia memilik fasilitas, saat ini ketika wabah corona menjadi hantu masyarakat, adalah waktu paling tepat Unand melahirkan obat penguat imun dari kandungan lokal Sumbar,”ujar Yosmeri.

Menurut Prof Deddi P Putra untuk meracik dengan mengisolasi senyawa rutin, katekin, hesperidin dan androperidin sudah dilakukan oleh Labor Biota  Sumatera.

“Kini tinggal uji praklinis dan klinis untuk melihat efikasinya pada pasien corona virus. Untuk uji ini tentu tim peneliti dokter yg mampu menindaklanjutinya,”ujar Prof Deddi. (own)