Padang Pariaman–HM Nurnas Anggota Dewan DPRD Sumbar serahkan bantuan pokir tahap 3 bersama Wakil Gubernur Sumbar Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE.MM dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Dr. Ir. Desniati MM.
Bantuan berupa 53 buah mesin tempel, 53 paket gllinet (jaring penangkap) senilai 5 jt/pkt dan Box fist 265 bh senilai 1 jt diserahkan langsung kepada 173 orang nelayan yang tergabung di 11 Kelompok Nelayan yang berada di Kanagarian Ketaping Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (16/9/21).
Apresiasi positif diberikan oleh Wagub Sumbar Audy Joinaldy saat beri sambutan dilokasi penyerahan bantuan. “Saat ini kita semua serius menanggapi perbaikan ekonomi masyarakat di masa pandemi dan Bapak HM. Nurnas langsung mewujudkan hal tersebut dengan mengakomodir bantuan kepada nelayan berupa mesin tempel ini dari pokok pikiran beliau. Saya yakin bantuan ini bisa dimanfaatkan oleh para nelayan, dan bisa mendapatkan ikan lebih banyak waktu melaut sehingga pendapatan dan perekenomian masyarakat di nagari ketaping bisa meningkat”. Ujar Wagub Sumbar.
Senada dengan hal tersebut Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE.MM juga mendukung program bantuan mesin tempel 15 PK untuk nelayan . Ia mengatakan Nagari Kataping ini punya wakil rakyat terbanyak di padang pariaman. Maka tidak heran Nagari Kataping ini termasuk nagari yg cepat berkembang, baik dari sisi ekonomi maupun dari pembangunan infrastrukturnya dan bisa terlihat disini ada balai (pasar) di pinggir pantai sekaligus tersedia juga kuliner khas pariaman.
” Dari total 3057 nelayan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman belum seluruhnya dapat perhatian dari pemerintah daerah, karena salah satu kendala nya ada di kewenangan Perikanan ini sekarang diambil alih pihak Provinsi sehingga kebijakan pemda belum maksimal namun dengan adanya bantuan pokir dari Bapak anggota dewan kita HM.Nurnas ini merupakan “pelepas dahaga” bagi nelayan kita disini.” ungkap Bupati Suhatri Bur.
Antusias nelayan saat menerima bantuan ini terlihat dari ramainya nelayan yang ikut menghadiri penyerahan bantuan ini. Koordinator Kelompok Nelayan Ketaping Bapak Yuni Helmi mengungkapkan bahwa sebelum Bapak HM Nurnas pertama kali menyerahkan bantuan tahap 1 pada tahun 2019, nelayan masih kesulitan melaut karena berbagai faktor baik itu karena kondisi iklim maupun keterbatasan alat untuk melaut.
” Kami nelayan sangat bersyukur dapat perhatian dati Pak Nurnas sebelumnyankami nelayan seperti menggapai awan di awang-awang tapi setelah ada putra kebanggaan Nagari Ketaping ini, kami serasa terbantu sekali dan merasa kan sekali manfaatnya yang mana awalnya sebelum memakai mesin tempel ini penghasilan kami 100 rb sehari menjadi meningkat 2 kali lipat” ujar nya.
Ikut hadir Kadis Perikanan dan Kelautan. Dr. Ir. Desniati MM yang mensupport dan membantu menyerahkan bantuan mesin tempel 15 PK. Menurutnya peningkatan pendapatan masyarakat khususnya nelayan adalah program tangkap.
“Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi saat ini membantu menyerahkan 234 unit mesin tempel 15 PK dan saat ini padang pariaman dapat 53 unit. selama 3 tahun pak nurnas alokasi kan ke sini sudah 95 unit” sambung kadis kelautan.
Lebih lanjut HM Nurnas menjelaskan bahwa konsentrasi meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat merupakan fokus nya selama 3 tahun dengan membantu memberikan solusi nelayan dalam melaut, salah satunya dengan pengadaan mesin tempel 15 PK dan 40 PK yang bisa menjangkau jelajah melaut hingga 4 mil hingga mendapat hasil laut meningkat lagi.
HM Nurnas yang akrab dipanggil Cak Nurnas oleh awak media ini mjuga mengingatkan agar nelayan bisa memanfaatkan bantuan ini semaksimal mungkin.
” Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan membawa perubahan yang signifikan dalam meningkatkan pendapatan nelayan. Dan saya harap mesin ini di jaga dan dirawat, jangan sampai di perjual belikan dan pindah tangankan” ucap Cak Nurnas.
Setelah bantuan di serahkan kepada nelayan , Cak Nurnas bersama Wagub Audy, Bupati dan Kadis Kelautan Sumbar langsung menyisir pasar dan tempat kuliner yang ada di sepanjang pinggir pantai Ketaping. (monsis)
