Archandra dan Yuliandre Bicara Nagari

oleh -814 views
oleh
814 views
Yuliandre bertemu Arcandra diskusi ringan bicarakan LGBT dan bangun Nagari di Sumbar, Senin 29/1 (foto: riski)

Jakarta,—Dua putera asli Minangkabau Sumatera Barat yang saat ini berkiprah di pusat kekuasaan, Yuliandre Darwis, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Arcandra Tahar Wakil Menteri ESDM Kabinet Kerja, mereka bertemu dan bicara soal nagari di Sumbar.

Yuliandre selaku ketua KPI, Senin 29/1 tadi mengujungi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Gedung Kementiran ESDM. Pertemuan sendiri diinisiasi atas undangan dari Arcandra Tahar.

Pertemuan ini bertujuan sebagai silaturahmi dan juga untuk membahas isu-isu strategis kampung halaman mereka, dimana kedua tokoh nasional merupakan putra asli Sumatera Barat.

Meskipun terpaut usia yang cukup jauh kedua tokoh asli Minangkabau ini terlihat sangat akrab, bahasa tubuh yang santai dan tanpa ada rasa canggung membuat suasana diskusi menjadi hangat.

Beberapa hal menjadi topik pembicaraan kedua tokoh yang pernah sama-sama menjalani pendidikan S1 di Bandung ini di antaranya, isu sosial, pergerakan ekonomi, bahkan isu agama yang sedang hangat di Nagari Minangkabau.

Kedua tokoh ini sempat membahas keresahan masalah LGBT yang sempat menghebohkan warga Sumatera Barat dengan adanya Fanpage Facebook LGBT Sumatera Barat. Sebagaimana yang kita tahu Minangkabau adalah Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah yang seyogyanya menjunjung tinggi nilai agama sebagai role model untuk hidup.

Menurut Yuliandre Isu LGBT harus segera diredam dengan tindakakan yang kongkrit dari pemerintah daerah.

“Harus ada tindakan konkret meredam isu itu, jika tidak Minangkabau yang kita kenal negeri sarat adat budaya yang agamis akan tercoreng,”ujar Yuliandre Darwis.

Dalam diskusi ringan tersebut keduanya sepakat bahwa cara yang paling tepat untuk mengangkat Sumatera Barat adalah memperkuat sektor Pendidikan dan Pariwisata, keduanya sepakat bahwa dua cara tersebut paling tepat saat ini untuk meningkatkan mutu ekonomi Ranah Minang.

“Pendidikan dan Pariwisata harus menjadi prioritas pembangunan di Sumbar,”ujar Arcandra.

Yuliandre yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan menambahkan bahwa faktor pendidikan yang mengacu kepada pemberdayaan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Dan pariwisata khususnya halal destinantion bisa menjadi motor pergerakan ekonomi unggul untuk Sumatera Barat, di mana Sumatera Barat yang terdiri dari 19 Kabupaten/Kota yang tiap daerah tersebut memiliki destinasi wisata masing-masing serta kuliner lezat yang bahkan sudah diakui dunia,”ujarnya.

Wakil Menteri ESDM Arcandra yang menamatkan Doktoral di Amerika ini pun menambahkan potensi pariwisata akan menjadi potensi yang sangat besar untuk kemajuan ekonomi Ranah Minang, di mana gelar World Halal Tourism yang disematkan kepada Sumatera Barat pada tahun 2016 harus menjadi acuan dari percepatan pembangunan pariwisata di Nagari, baik faktor insfrastruktur maupun SDM yang mumpuni, tentu ini perlu sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan juga masyarakat.

Sebelum pertemuan berakhir Yuliandre memberikan harapanya atas pertemuan kedua tokoh ini bisa diduplikasi oleh tokoh-tokoh Minang lain, menurut Pria yang berasal dari Pariaman ini kecintaan terhadap tanah kelahiran harus ditunjukan dengan rasa kepedulian dan memberikan manfaat kepada ranah minang.

“Harapan saya dan Pak Arcandra, diskusi kecil tadi memberikan sebuah bentuk karya atau pun tindakan yang nantinya bisa bemanfaat untuk Nagari,”ujar Yuliandre.(riski)