Arus Kas Menurun, Shopee PHK Karyawan Lagi?

oleh -529 views
oleh
529 views
Dampak arus kas menurun? (dok: sumber : ekonomy.okezone.com)

Oleh : Sylvani Valencia Hanafi & Melani Dwi Jayusman
Universitas Andalas, Akuntansi

PER SEPTEMBER 2022 sosial media di kejutkan oleh berita Shopee yang melakukan lay-off terhadap beberapa karyawannya. Permasalahan yang dialami oleh Shopee dimana e-commerce tersebut telah melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya terjadi karena perusahaan tersebut mendapati arus kas negatif.

Dikutip dari CNBC Indonesia, pada saat itu kondisi posisi kas induk Shopee tercatat terakhir kali sebesar US $7.8 miliar pada kuartal II-2022 di mana angka ini turun dari posisi US$10.2 miliar pada akhir 2021.

Apabila setiap tahun Shopee harus menanggung kerugian sebesar US$2 miliar per tahun dan sama sekali tidak mendapatkan suntikan dana segar, maka posisi kas Shopee tersebut hanya akan mampu menanggung operasional Shopee serta anak usaha yang lain dalam selang waktu empat tahun saja.

Baru-baru ini, langkah mengejutkan kembali diambil oleh Shopee yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada beberapa karyawannya.

Berdasarkan laporan media dan unggahan media sosial pegawai yang di PHK, Shopee mulai melakukan PHK gelombang ketiga pada Senin 14 November 2022. Terkait hal tersebut, pihak Shopee pun mengeluarkan pernyataan resmi.

Mereka berujar, PHK ini dilakukan semata-mata demi efisiensi biaya operasi perusahaan. Shopee memang tengah mengalami guncangan dalam enam bulan terakhir.

Bahkan, induk usaha mereka, Sea, sudah mem-PHK tujuh ribu karyawan. Mereka juga membatalkan ekspansi mereka ke beberapa negara seperti Spanyol, Prancis, dan India.

Kenaikan suku bunga, keringnya likuiditas, dan kesulitan pendanaan yang dialami oleh pihak Shopee, membuat perusahaan tersebut mengambil langkah yang lebih efisien salah satunya dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Yunianto, 2020 :

“Pengurangan pekerja dilakukan untuk menjaga stabilitas arus kas perusahaan. Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi perusahaan dari kebankrutan ataupun terhentinya arus kas perusahaan”

Hal ini juga sesuai dengan opini Hery (2013:462) : “arus kas yang baik akan membawa dampak positif bagi perusahaan yang akan membuat perusahaan mampu bertahan dalam menghadapi krisis yang terjadi”.

Isu mengenai permasalahan terkait dengan PHK ratusan karyawan di perusahaan Shopee ini berkaitan dengan perubahan arus kas perusahaannya, dimana hal ini terkait dengan arus kas yang diatur dalam PSAK No. 2 tentang Arus Kas. Sebab arus kas perusahaan Shopee dalam keadaan negative sehingga perusahaan dengan cepat harus mampu menutupi hal ini segera, Shopee mengambil tindakan dengan menutup kantor di sejumlah Negara Amerika Latin dimana hal ini berkaitan dengan aktivitas investasi perusahaan yang sesuai dengan PSAK No. 2 Paragraf 16 mengenai Aktivitas Investasi :

“Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan”.

Ini membuat Shopee harus melakukan perubahan pencatatan karena perubahan serta kebijakan yang dibuat oleh perusahaan juga sesuai dengan PSAK No. 2 paragraf 36 :

“Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi”. Hal ini juga berkaitan dengan PSAK No. 2 paragraf 46 :

“Pengaruh setiap perubahan dalam kebijakan untuk menentukan komponen kas dan setara kas, misalnya, perubahan dalam klasifikasi instrumen keuangan yang sebelumnya diperlakukan sebagai bagian dari portofolio investasi entitas, dilaporkan sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akumulasi, dan Kesalahan”.

Dengan demikian, perusahaan harus segera melakukan pelaporan terkait hal tersebut.(analisa)