Aspek Kelembagaan Silokek Potensial Mendongkrak Penilaian

oleh -1,318 views
oleh
1,318 views

Oleh : Ilhamsyah Mirman
(Founder RRc/Koordinator bidang Kemitraan TP2 Dewi Sumbar)

‘Demam’ Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 menyulut langsung semangat para pegiat dan masyarakat disekitarnya. Termasuk pula jajaran pemerintah sebagai penanggungjawab serta berbagai elemen organisasi yang tergabung dalam Team Pembinaan dan Pengembangan Desa Wisata Sumatera Barat (TP2 Dewi Sumbar).

Sebanyak 21 (dua puluh satu) orang pengurus dikirim ke tiga desa/nagari yang masuk tahap 50 besar, yaitu Pariangan, Ulakan & Silokek.

Sebagai organisasi yang di SK kan khusus Gubernur Sumbar Mahyeldi, tugas TP2 Dewi Sumbar utamanya memang mendorong percepatan capaian peran pariwisata sebagai sektor unggulan.

Maka peluang dinominasikannya ketiga desa wisata dengan berbagai keunikannya ini perlu koordinasi dan upaya membersamai. Sejurus dengan itu, Disparprop dengan penanggungjawab Kasi Destinasi, Asril, diberi amanah menuju Nagari Silokek, Kabupaten Sinjunjung.

Tujuh Samurai Turun Tangan

Sekda Zefnihan, AP, M,Si beserta sejumlah Kepala Dinas, Camat Sijunjung, Walinagari, pengurus pokdarwis dan jajaran lengkap berasal dari 12 (dua belas) OPD terkait, menyambut kedatangan rombongan di ruang rapat utama kantor Bupati. Mereka inilah, yang bersama seluruh masyarakat menjadi motor sekaligus tulang punggung hingga Silokek bisa masuk tahap bergengsi ini. Usai perkenalan dan dialog singkat yang dipandu Kadisparpora Afrineldi, team langsung tancap gas menuju ‘Tanah Kepingan Surga’.
Bergerak sesuai kompetensinya masing-masing, Ilhamsyah Mirman ( Kelembagaan ), Mona Sisca ( Media Jurnalistik ), Yusdavidson ( Mitigasi Bencana ), Arif Rahman Hakim dan Yulviadi ( Ekonomi Kreatif ), Muhammad Yahdi ( Tata Kelola ) dan Riswandi Sudarso (IT), dipandu Kadisparpora Afrineldi bertukar informasi di titik utama lokasi, di rest area.

Ditempat inilah prosesi penandatanganan prasasti dan pentas pertunjukan seni bakal diadakan untuk menjamu kedatangan team Juri dan Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif.

Turun langsung Menparekraf memvisitasi program unggulannya ini, karena keseluruhan desa wisata ini terbukti memiliki daya tarik yang variatif, dari mulai wisata religi, ekowisata, bahari, budaya, agrowisata, dan lainnya. Kedatangan Mas Menteri Sandiaga Uno bisa menjadi ajang promosi untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan omzet penjualan produk ekonomi kreatif lokal (kopi Tanjung Labuh dan robusta Sijunjung Solok Amba), sehingga mampu mentransformasi Silokek dari local menjadi national champion.

Bahkan, bukannya tidak mungkin menjadi unggulan tingkat global. Sebagaimana kita ketahui, saat bersamaan ADWI 2022 ini, Silokek sedang berproses menjadi UNESCO Global Park.

Aspek Penilaian Kelembagaan

Terkait proses penjurian, ada hal baru di ajang ADWI 2022 ini, yaitu kategori penilaian kelembagaan. Bertujuan untuk menunjukkan kolaborasi antara masyarakat dalam upaya mengembangkan potensi wilayah, diharapkan bisa memberikan nilai tambah dan menciptakan peluang usaha serta lapangan kerja. Masyarakat yang sadar wisata, kreatif, inovatif, dan kolaboratif bakal menjadi ujung tombak pengembangan daerah. Aspek kelembagaan sesuai dengan konsep community based tourism (pariwisata berbasis masyarakat), yang mengedepankan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengembangan pariwisata secara berkelanjutan.

Kelembagaan dalam arti luas diyakini bisa menunjukkan seberapa besar dan seberapa kuat kolaborasi yang terjadi di tiap desa wisata untuk mewujudkan impian, harapan, serta cita-cita menjadi destinasi yang unggul.
Untuk konteks penilaian kelembagaan Silokek, selain antusiasme masyarakat diberbagai lapisan, terlihat pada upaya beberapa kali goro membersihkan daerahnya, tampak hal khusus yang bakal menjadi nilai tambah dimata para juri. Meski ada 4 (empat) pokdarwis yang dibuat perangkat Nagari, menyesuaikan dengan destinasi ‘unggulan’ yang ada di Silokek, namun sesuai kesepakatan warga disederhanakan menjadi 3 (tiga).

Perlu pembinaan dan pengarahan dalam mengelola kelompok dn anggotanya agar dapat berkreasi sesuai dengan keahliannya, bukan didasarkan pada peluang income di lokasi.

Dalam kesempatan diskusi di kantornya usai meninjau 4 (empat) homestay dan menyinggahi rumah maestro seni tradisi Talempong Kayu Mak Solok, Walinagari Mardison didampingi Sekna Nasri Pondri, mengakui pentingnya pendampingan pokdarwis mengerti peran agar anggotanya dapat menambah penghasilan dan berkembang sesuai potensinya masing-masing. Meski agak disayangkan ketidak hadiran Ketua Pokdarwis, dengan penuh semangat panjang lebar Pak Wali menjelaskan ‘story telling’ seperti asal kata Silokek, rumah gadang turunan Datuak Palawan Basa, serta adanya batu magnet sebagai pusat bumi di daerahnya.

Disisi lain, respon positif Kepala Daerah yang diikuti dengan aksi nyata di lapangan mendukung program menjadi vitamin penambah bagi warga tentang arti penting penghargaan bergengsi ini. Kebijakan Bupati yang mewajibkan seluruh jajarannya menyusun program dinas yang mengandung kata ‘geopark Silokek’ bukan sesuatu yang remeh. Terlebih dengan menyiapkan perda Geopark goes to School dan dalam waktu dekat mengadakan Rapat Koordinasi lengkap OPD dengan memanfaatkan homestay milik masyarakat sebagai tempat tinggal para Kadis. Kesemuanya berkelindan menjadi stimulus signifikan yang bisa mendongkrak aspek kelembagaan oleh team juri.

Penutup

Kendati masih ada kelemahan, seperti kurangnya rambu penunjuk arah, toilet yang belum memenuhi kriteria, jalan terban dan disejumlah lokasi berbatu kasar, termasuk kondisi homestay yang perlu peningkatan fasilitas dan profesionalisme pengelola, namun perbaikan fisik ini optimis dalam waktu dekat bisa diperbaiki. Upaya pembangunan Tourist Information Center (TIC) dan kantor sekretariat Pokdarwis yang sedang dikerjakan menyambut kedatangan team juri. Ada catatan kecil sehubungan TIC ini, kedepannya akan lebih baik memanfaatkan bahan lokal sebagai komponen bangunan. Rangka kayu jauh lebih eksotis, murah, mudah dan berkearifan lokal, ketimbang barang pabrikan, seperti baja ringan.

Apapun itu, upaya maksimal terus dilakukan. Pembenahan aspek penilaian CHSE, digital kreatif dan kuliner memang terasa belum terlalu menonjol, namun dengan semangat kebersamaan dan kerja keras para pemangku kepentingan, haqqul yakin masyarakat nagari Silokek bakal menuai hasil memuaskan. Untuk kemaslahatan bersama dan warisan kebanggaan bagi generasi berikutnya, tentu.(“)