Atasi DBD, Yota Balad Instruksikan Lakukan PSN 3M Plus Secara Serentak

oleh -67 views
oleh
67 views

Pariaman–Dipicu oleh perubahan cuaca yang tidak menentu, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman mengalami peningkatan menjadi 140 kasus yang sebelumnya berjumlah 108 kasus per Agustus 2022, dan sudah dua orang dinyatakan meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah, dalam acara “Rapat Kordinasi Penanganan Wabah DBD Di Kota Pariaman”, yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Pariaman Yota Balad, Ketua TP PKK Kota Pariaman yang diwakili oleh Ny. Yosnelly Balad, Kepala OPD, Kepala RSUD Sadikin, Kepala Puskesmas Se-Kota Pariaman, dan Camat, bertempat di Ruang Rapat Walikota Pariaman, Rabu (5/10).

Menyikapi apa yang disampaikan oleh Nazifah dalam rapat tersebut, Yota Balad langsung mengintruksikan kepada seluruh peserta rapat yang hadir, untuk melakukan himbauan kepada jajaran dilingkungan instansi masing-masing sampai ketingkat desa dan kader dasawisma, untuk melakukan        gotong royong serentak pada hari Minggu, 09 Oktober 2022.

“KLB ini sudah tidak bisa lagi kita biarkan, walaupun sebelumnya kita sudah melakukan antisipasi untuk mengatasi DBD tersebut terjadi di Kota Pariaman. Untuk itu kita harus melakukan aksi PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus”, ujar Yota Balad.

Aksi PSN 3M Plus serentak ini dilakukan di lingkungan rumah tangga masing-masing dengan melibatkan dasawisma, sekolah-sekolah, instansi dan lembaga masing-masing. Untuk instansi dan lembaga bisa dilaksanakan pada hari Jum’at, dan sekolah-sekolah bisa dilakukan oleh petugas kebersihan sekolah.

“Dengan cara begitu kita bisa mengatasi terjadinya peningkatan kasus DBD, untuk itu saya harapkan peran serta dari masyarakat dalam hal ini, karena salah satu upaya pencegahan DBD memang harus dilakukan dengan cara 3M Plus ini”, tegas Yota Balad.

Ny.Yosnelly Balad juga menimpali aksi 3M Plus ini juga merupakan cara untuk memutus mata rantai perkembang biakan nyamuk aides aigepty , yang disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk disaat musim hujan datang, dan juga terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.

Ny. Yonelly Balad menjelaskan 3M Plus tersebut adalah, menguras atau membersihkan tempat yang menjadi sarang nyamuk seperti bak mandi dan tempat penampungan lainnya, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Sedangkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, periksa tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, dan menanam tanaman pengusir nyamuk seperti tanaman lavender. (**)