Audit Kasus Stunting, Kabupaten Solok Terpilih Berbagi Praktik Baik

oleh -123 views
oleh
123 views

Arosuka, – Dalam Praktik Baik Audit Kasus Stunting (Petik Aksi) Kabupaten Solok terpilih untuk berbagi Praktik Baik, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Pusat secara resmi membuka kegiatan Petik Aksi Ke-III ini secara Video Conference.

Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, Dt. Sutan Majo Lelo, M. Mar yang didampingi Ketua Pengadilan Agama Kab. Solok, Dr. Martina Lofa, S.H.I, M.H.I, Asisten I, Drs. Syahrial, MM, Kepala Unit CSR PT. Semen Padang, Dedi M. Sidik, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Solok, Zulhendri, SKM, M.Kes, Kepala DPPKBP3A Kab. Solok, dr. Maryeti Marwazi, MARS, Kepala Disdukcapil, Riki Carnova, S.STP, M.Si, mengikuti acara tersebut di Balairung Rumah Dinas Bupati Solok Arosuka, Senin 2/10-2023.

Serta diikuti juga oleh, Kepala BKKBN Pusat yang diwakili oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti, SE, MT, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, dr. Irma Mardiana, MAPS, Bupati Kendal beserta Jajaran, Pemerintah Provinsi se-Indonesia, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Dalam Video Conference tersebut, sebagai Ketua Pelaksana, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, dr. Irma Mardiana, MAPS memberikan laporannya, pada Petik Aksi Ke-III ini telah terpilih 2 Kabupaten yang akan berbagi Praktik Baiknya dalam pelaksanaan Audit Kasus Stunting yaitu Kabupaten Solok dari Sumatera Barat dan Kabupaten Kendal dari Jawa Tengah.

” Kami ucapkan selamat kepada kedua Kabupaten yang terpilih dan kami berharap dapat menjadi sumber inspirasi dan juga referensi pelaksanaan audit kasus stunting di Kabupaten/Kota lainnya, ” Sebut Irma.

Irma menyampaikan dalam penanganan Kasus Stunting membutuhkan kolaborasi dan sinergi antar Pemerintah, Tim Pakar, Pihak Swasta, Kader dan juga Masyarakat luas.

” Intervensi dapat dilakukan secara cepat dan tepat sehingga dapat mengurangi faktor resiko dari auditi, ” ujar Irma.

Kemudian Bupati Solok, H. Epyardi Asda paparkan Praktik Baiknya saat acara tersebut, Bupati mengatakan, stunting merupakan gizi buruk dan di semua Negara Berkembang rata-rata mengalami kasus stunting yang cukup tinggi, menurut data yang kami miliki penyebab stunting ada dari beberapa sektor.

” Sektor yang pertama dan utama adalah dari segi ekonomi, karena kendala ekonomi maka hal ini menyebabkan para orang tua belum mampu memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh anak, menyikapi hal ini langkah pertama yang kita ambil saat menjabat sebagai Bupati ialah bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat, ” kata Epyardi.

Bupati Solok menerangkan melalui kerjasama dengan seluruh pihak dibawah naungan Solok Super Team, kita menyadari bersama bahwa ini bukan tanggungjawab satu orang ataupun satu dinas saja, cara yang kita lakukan dalam meningkatkan perekonomian ialah dengan melibatkan seluruh sektor yang memungkinkan untuk membantu seperti salah satunya PT. Semen Padang dan pihak-pihak lainnya.

” Melalui APBD Kabupaten Solok kita memiliki prinsip Anggaran Berbasis Kebutuhan Rakyat yang artinya seluruh APBD ini akan kita pergunakan sesuai dengan kebutuhan rakyat itu sendiri, didalam menyusun hal itu walaupun dengan Anggaran yang terbatas tetapi jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan melibatkan seluruh sektor maka akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, ” terang Epyardi lagi.

Solok adalah daerah Ekonomi dan Pariwisata, lanjut Epyardi Asda, maka untuk meningkatkan ekonomi kita lakukan pembangunan jalan desa, irigasi dan kepada seluruh kepala desa/wali nagari kita ingatkan untuk menggunakan APB Desa/Nagari untuk Pemberdayaan Masyarakat.

” Pada Dinas Koperindag kita membantu masyarakat yang menjalankan UKM melalui kerjasama dengan Kementerian Koperasi dibawah SMESCO memberikan Pelatihan dan Bantuan Peralatan sehingga ekonomi masyarakat yang berdagang saat ini juga telah meningkat, ” jelas Epyardi Asda.

Epyardi Asda juga menambahkan kita turut menginstruksikan kepada seluruh Kepala Desa/Wali Nagari untuk mendata setiap kehidupan masyarakat by name by address siapa saja yang betul-betul membutuhkan bantuan, lalu kita akan konsentrasi ke sana, kita turun langsung ke daerah dengan prinsip bahwa kita harus bertanggung jawab kepada seluruh sektor bukan BKKBN saja.

” Alhamdulillah setelah kita meningkatkan perekonomian masyarakat, audit kasus stunting ikut menurun dari sebelumnya 40,1% menjadi 24,2% dan setelah kita data by name by address sekarang hanya tinggal 17% saja, ” pungkas Epyardi Asda.

” Selain dari sektor Perekonomian kita juga meningkatkan di bidang infrastruktur khususnya infrastruktur kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimana sebelumnya Kabupaten Solok masih minim ketersediaan air bersih, sanitasi desa dan sanitasi masyarakat, melalui kerjasama dengan Kementerian PUPR saat ini sudah hampir terselesaikan, ” kata Epyardi lagi.

Selanjutnya Epyardi Asda mengatakan, yang kita lakukan adalah menggiatkan seluruh Posyandu dan Dinas Kesehatan agar memberikan sosialisasi seputar kesehatan kepada masyarakat.

” Di setiap Posyandu kita mendata anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan kita berikan bantuan penunjang gizi, sehingga kita mengetahui dimana dan siapa yang berpotensi mengalami stunting, ” tutup Epyardi.

Pada kegiatan ini Bupati Solok turut lakukan Penyerahan Piagam Penghargaan dan Ucapan Terimakasih kepada PT. Semen Padang atas peran serta pada Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Nagari Labuah Panjang Kec. X Koto Diatas Kabupaten Solok. (romi)