Awas Covid-19 Belum Selesai, PTM Jangan Jadi Petaka

oleh -335 views
oleh
335 views
Burhasman, Anggota Dewan Pendidikan Sumbar minta Dinas Pendidikan ketat dalam mengontrol proses PTM, Senin 4/1 (foto: dok)

Padang,–Dewan Pendidikan Sumatera Barat meminta Dinas Pendidikan melakukan kontrol ketat Pembelajaran Tatap Muka (PTM), pasalnya COVID-19 belum selesai.

Peneraoab Protokok Kesehatan (Prokes) dengan kontrol ketat, jajaran dinas bisa melakukan evaluasi dengan data dan informasi valid, sehingga tidak keliru dalam melaksanakan kebijakan.

“Keputusan melaksanakan PTM sudah dilakukan melaui proses yang cukup panjang, dibuat indikator-indikatornya sebelum sebuah sekolah dinyatakan memenuhi persyaratan untuk memulai tatap muka. Meski demikian tentu masih ada kekhawatiran-kekhawatiran orangtua siswa terjadinya hal yang tak diinginkan. Maka perlu kontrol berkelanjutan, agar luring tidak jadi petaka, “ujar anggota Dewan Pendidikan Sumbar, Burhasman, lewat rilis Senin pagi ini.

Kekhawatiran itu, menurut mantan Kadis Pendidikan Sumbar ini wajar karena covid 19 belum mereda, bahkan cendrung meluas dan sejalan dengan dimulai pembelajaran tatap muka, tentu ada kekhawatiran orang tua untuk melepas anak ke sekolah.

Di sisi lain sekolah ada yang belum memberikan penjelasan yang tuntas tentang mekanisme dan proses pelaksanaan belajar tatap muka sehingga menimbulkan kecemasan orang tua.

Anggota ewan Pendidikan Sumbar Khairul Jasmi mengatakan ada sekolah yang mengirim blanko surat pernyataan terkait izin belajar tatap muka pada orang tua, di mana salah satu poinnya se akan-akan sekolah lepas tangan kalau anak terpapar covid-19 di sekolah.

“Sembilan bulan lebih belajar daring, bahkan siswa baru belum pernah bertemu gurunya, tentu telah berakibat kemunduran pengetahuan anak. Pembelajaran tatap muka diharapkan bisa perlahan memperbaiki itu, namun jangan menjadi musibah, untuk itu mestinya ada program khusus untuk recovery masalah ini,” ujar jurnali senior yang juga Komisaris PT Semen Indonesia.

KJ biasa Khairuk Jasmi di sapa, optimistis jika kontrol dan evaluasi dilakukan secara ketat maka kekhawatiran terjadinya petaka covid-19 seiring belajar luring bisa diminimalisir.

Apalagi jajaran pendidikan memiliki perangkat struktur dan SDM yang cukup untuk itu. Selain struktural dinas, juga ada kepala sekolah hingga jajaran guru dan tendik yang melakukan kontrol.

“Namun peran orangtua juga tak kalah penting untuk selalu nyinyir mengingatkan anak masing-masing, memutus mata rantai covid-19 harus memperkuat gerakan bersama lawan virus korona itu,” ujar KJ. (*rilis).