Awas Sumbar Bisa Epicentrum Covid-19 Berikutnya

oleh -1,748 views
oleh
1,748 views
Terus bertambah pasien positif corona virus di Sumbar, Minggu 29/3 (foto: hms-setdaprof)

1552 ODP, 28 PDP dan 8 Postif

Padang—Setiap hari terkonformasi minimal satu pasien positif Covid-19. Di Sumbar, eskalasi status positif baru diketahui Rabu lalu, Minggu 29/3 ini data Humas Setdaprof sudah 28 pasien PDP dan delapan orang berstatus postif corona virus.

Ganasnya Covid-19 di Sumbar wajar karena  jumlah orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 1552 orang. Jika ODP tidak melakukan karantina mandiri makan banyak pihak berkeyakinan Sumbar akan menjadi epicentrum Covid-19 berikutnya.

”Covid-19 memang hanya virus tapi dia tidak terlihat dan orang terkena gejala dan corona carier juga tidak terdeteksi, bahkan mutasi akhirnya seperti apa virus corona ini juga tidak tahu,”ujar Ketua Ahli Penyakit Dalam Indonesia Sumbar dr Akmal Hanif.

Bahkan Direktur Semen Padang Hospital dr Farhaan Abdullah mengatakan jika pasien PDP bertambah terus maka tidak akan pernah berhenti dokter dan para medis bekerja.

”Kalau petugas medis ini tidak difasilitasi APD standar maka sangat mungkin mereka terpapar, dengan APD terbatas itu, jangan sampai petugas medis mengambil pasien yang peluang hidup besar dan membiarkan pasien yang analisa medisnya sulit diselamatkan,”ujar Farhaan.

Sehingga itu kata Farhaan tolong petugas medis sebagai pejuang garis depan lawan virus corona bekerja.

”Dengan cara masyarakat jangan keluar rumah, perkuat imun tubuh jika sudah ODP isolasi mandiri segera, sembari meminta pemerintah untuk tutup orang kelua masuk segera,”ujar Farhaan.

Sedangkan Penggagas Gerakan Bersama Lawan Corona Sumbar, Sari Lenggogeni menegaskan bahwa kebutuhan APD termasuk alat kesehatan lainnya tidak pernah cukup.

”Kalau pasien PDP bertambah terus maka APD tidak pernah cukup, produksi sajalah terus, baik hazmat, masker dan pelindung wajah. Sekarang saja stock Masker N95 untuk Laboratorium Kedokteran Unand sangat minim, dicari ke berbagai suplier kosong semua,”ujar Sari dengan suara berat.

Padahal dengan ODP 1552 itu tentu dia butuh diperiksa maka instalasi kesehatan yang dituju Puskemas terdekat

”Kondisinya jangankan APD masker sensi dan masker N95 aja Puskesmas tidak punya, apa tidak ngerii,”ujar admin WhatsApp Group ‘Kawal Cobid-19 Sumbar.

Sementara itu Prof Elfindri menekankan lockdown di setiap rukun tetangga saja efektif saat ini.

”Kalau pemerintah Sumbar masih berpikir dua kali untuk lockdown, maka biar saja kelompok kecil masyarakat seperti rukun tetangga, rukun warga atau nagari berinisiatif  sendiri untuk lockdown, tapi tanpa intervensi pemerintah pasti tidak semua pemimpin  kelompok kecil berpikiran sama,”ujar Prof Elfindri.

Ekonom Unand ini mengatakan jangan pikir dampak ekonomi kalau terjadi karantina wilayah.

”Ekonomi bangkrut bisa dipulihkan tapi kalau rakyat mati gimana menghidupkannya kembali,”ujar Elfindri. (iko/ko/own)