Padang,—Virus Korona telah merubah tatanan berkehidupan, termasuk soal sakral dan sarat makna di kehidupan seseorang, seperti wisuda sarjana di Unand, Sabtu 5/12.
Untuk ketiga kalinya melakukan peresmian keserjanaan mahasiswany secara cirtual, sehingga Gusfen Khairul atau dikenal ayah Gusfen pun menjod tektor memindahkan jambul sarjana puteranya sendiri.
Tadi pagi, mulai pukul 9.00 WIB, para wisudawan didampingi orang tua dari rumah masing-masing dengan khidmat mengikuti jalan nya wisuda via virtual. Mahasiswa dengan toga lengkap bersama orang tua di depan laptop atau android.
Itulah rangkaian Wisuda IV tahun 2020 Universitas Andalas yang digelar secara virtual di masa pandemi Covid-19. Wisuda yang dipimpin oleh Rektor Unand Prof. DR. Yuliandri, SH.MH dari Kampus Limau Manis, secara resmi melepas 1.035 orang wisudawan.
“Saya ucapkan selamat kepada mahasiswa yang diwisuda dan seluruh orangtuanya. Meski dilaksanakan secara virtual, makna wisuda dan kebahagiaan orang tua tidak lah akan berkurang. Kami seluruh civitas akademika Unand menyampaikan ucapan selamat,” kata Prof Yuliandri.
Menurut Yuliandri, dengan capaian gelar sarjana adalah bukti proses belajar secara formal. Namun itu bukan batas untuk belajar, teruslah tuntut ilmu yang jauh lebih banyak lagi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Sebagai jebolan Unand agar para wisudawan menjaga nama baik kampus, tunjukkan prestasi dalam dunia kerja yang persaingannya sangat ketat,” kata Yuliandri.
Sehubungan pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir ini, Rektor Unand Yuliandri berharap seluruh keluarga besar Unand memperlihatkan aksi nyata, baik secara lembaga maupun individu dalam pencegahan dan pengendalian Corona Virus.
Secara resmi dan virtual, Rektor Unand Yuliandri menyerahkan 1.005 orang wisudawan kepada DPP IKA Unand. “Kami terima 1.035 orang alumni Unand dalam wisuda ke IV tahun 2020 ini untuk selanjutnya berkiprah di masyarakat,” kata Sekjen DPP IKA Unand Prof. DR. Ir. Yeni Mayerni, M.Si.
Salah seorang orang tua wisudawan, Gusfen Khairul, mengaku bangga dan haru ketika memindahkan jambul toga kesarjanaan pada putranya Gian Giodani Gusvero, SKM.
“Pengharapan orang tua kepada anak sama dengan Pak Rektor, supaya ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi orang banyak di masyarakat. Terharu saya ketika memindahkan jambul toga seolah jadi Rektor pula. Pandemi ini telah merubah segalanya menjadi adaptasi kebiasaan baru,” kata Gusfen Khairul, yang sehari hari Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumbar.(own)
