Ayo Pemuda dan Mahasiswa Majulah Sebagai Insan Pemutus Mata Rantai Covid-19

oleh -556 views
oleh
556 views
HM Nurnas bersama Himapar bergerak bersama lawan corona virus, Senin 7/4 (foto: dok/nov)

Padang Pariaman,—-Cara paling mangkus memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah berdiam diri di rumah, physical dan social distancing, tanpa itu wabah ini bisa menahun menerpa manusia.

Sehingga itu wakil rakyat dari Partai Demokrat Sumbar HM Nurnas selalu berteriak untuk isolasi mandiri tinggalkan kebiaan nongkrong dan kongkow dulu.

“Ayo mahasiswa dan pemuda busungkan dada anda, karena anda bisa menjadi insan pemutus mata rantai penyebaran Covid-19 itu,”ujar HM Nurnas saat bergandeng tangan dengan Hinpunan Mahasiwa Pariaman Raya (Himapar) untuk bergerak bersama dalam kasi serempak menekan lajunya wabah corona di Padang Pariaman, Senin 7/4

HM Nurnas terus memberikan motivasi dan mensuppor setiap aksi masyarakat dan pemuda di daerah pemilihannya Padang Pariaman-Pariaman (Sumbar 2).

Aksi bersama Himapar itu adalah penyemprotan disinfektan di ruang publik, lalu pembagian hand sanitizer bagi masyarakat pekerja informal yang beresiko terpapar Covid-19 dan memberikan motivasi kepada masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat.

”Patuh saja kepada protokol kesehatan yang diterbitkan Presiden dan tetap menjaga pola makan serta beristirahat yang cukup, In Shaa Allah imun tubuh kita kuat bisa menghadang Covid-19,”ujar politisi senior Partai Demokrat ini.

Ketika ditemui, HM. Nurnas mengatakan bersama Himapar akan tetap konsisten melakukan pencegahan covid-19, baik melalui penyuluhan dari orang ke orang dan aksi penyemprotan disinfectan.

“Saya sengaja gandeng adik-adik mahasiswa agar bisa lebih bergerak bebas dalam melakukan pentuluhan pada masyrakat, sambil membagikan hand sanitizer dan penyemprotan disinfectan,”ujar Nurnas.

Dia juga berharap, agar masyarakat lain bisa terus mengikuti saran pemerintah dan ahli medik, guna percepatan penghentian penyebaran virus ini.

“Kesampingkan urusan politik, berbuat untuk masyarakat, dengan prinsip sedikit bicara banyak bekerja, karena orang palitik itu selama ini sudah terlalu banyak bicara, saatnya kini bekerja membuktikan pada masyarakat, dan nggak perlu mencikaraui orang lain,” tegas Nurnas.(nov-fwp-sb)