Ayooo Aparatur Desa Bikin Kemajuan

oleh -249 views
oleh
249 views

Bandar Lampung – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengajak aparatur desa untuk membuat kemajuan di desa-desa.

“Kemajuan di desa penting, supaya desa menjadi sentra ekonomi dan tidak ditinggalkan oleh generasi mudanya,”ujar Eko Prasetyanto, Selasa 3/10-2023 saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa angkatan keempat, di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Pelatihan ini bagian Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Program ini kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank).

“Ayo buat kemajuan. Program 4 hari ini jadi pemicu, tapi selanjutnya terserah bapak dan ibu, bagaimana dan ke arah mana kemajuan ini akan dibawa,”ujar Eko.

Menurutnya, transfer dana yang besar ke desa, bisa digunakan untuk membuat kemajuan di desa. Kondisi saat ini, kata Eko, berbeda dengan di masa lalu, di mana dana desa yang minim. Di masa lalu, anggaran desa hanya sekitar Rp 50 juta. Sementara saat ini, desa mendapatkan anggaran yang cukup besar.

Selain itu, teknologi digital yang ada saat ini juga mempermudah para aparatur desa untuk mendapatkan berbagai informasi yang berguna guna mendorong kemajuan di desa masing-masing.

“Teknologi sudah memungkinkan. Lihat desa-desa yang maju. Kunjungi, studi banding, ATM. Dulu tidak ada anggaran, sekarang kurang apa? Jadi tinggal komitmen kita saja,”paparnya.

Direktur Fasilitasi LKAD, PKK, dan Posyandu Chaerul Dwi Sapta menambahkan, pelatihan ini dilaksanakan selama 8 minggu di 33 provinsi, sejak minggu ke-3 bulan September hingga minggu ke-2 bulan November 2023.

“Dan saat ini telah memasuki angkatan keempat,” ujarnya.

Chaerul Dwi menjelaskan, berdasarkan data National Management Concultant (NMC), sampai saat ini 21.190 peserta telah dilatih dari target 133.832 (16%) secara nasional. Sedangkan, jumlah desa yang telah dilatih mencapai 5.576 desa dari target 33.458 desa (17%). (bs)