Bahan Baku Produk Padang Pariaman Butuh Rekayasa Teknologi

oleh -900 views
oleh
900 views
Kadis PMPTP Hendra Aswara memberikan sosialisasi pemanfaatan teknologi dalam pengolahan pangan lokal di Pasar Kasang, Batang Anai, Jumat 8/12. (foto: humas pdgprm)
Kadis PMPTP Hendra Aswara memberikan sosialisasi pemanfaatan teknologi dalam pengolahan pangan lokal di Pasar Kasang, Batang Anai, Jumat 8/12. (foto: humas pdgprm)

Padang Pariaman,—Pengolahan produk pangan lokal dari bahan baku menjadi bahan perlu rekayasa teknologi yang modern.

Pasalnya banyak sekali hasil pangan lokal masyarakat yang belum diolah maksimal karena masih menggunakan cara konvensional.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Kabupaten Padang Pariaman Hendra Aswara, Padang Patiaman membutuh teknologi tepat guna untuk mengolah produk lokal unggulan. Seperti ubi kayu, jagung,  pepaya memiliki peluang pasar yang menjanjikan apabila diolah menjadi produk layak konsumsi masyarakat.

“Misal pepaya menjadi saus, ubi menjadi mie dan jagung untuk pakan ternak. Semua butuh sentuhan teknologi, untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Hendra pada acara Sosialisasi prototipe teknologi tepat guna di Pasar Kasang, Batang Anai, Jumat (8/12). Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar.

Hendra mengatakan penggunaan produk ubi kayu untuk pembuatan mie, akan sangat membantu pemerintah dalam mengurangi komoditi impor gandum. Apalagi harga gandum dunia sedang melonjak tinggi yang juga akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

“Kita optimis, ubi jadi bahan baku pembuatan mie lebih diminati masyarakat. Harga terjangjau dan juga lebih sehat. Petani pun menikmati” ujar Kadis yang pernah menjabat Kabag Humas Itu.

Pada kesempatan itu diperagakan sebuah mesin pencetak mie tanpa gandum yang diproduksi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Adapun produksi dalam satu jam sebanyak 30 kg. Sementara harga satu unit mesin pencetak mie itu seharga 60 juta.

Ia berharap nanti nantinya dapat dianggarakan pada APBD atau melalui dana pokok pikiran anggota DPRD.

“Kita coba untuk anggarkan untuk kelompok IKM. Insya Allah didukung oleh Bapak Bupati dan DPRD,”ujar jebolan STPDN Angkatan XI itu.(rilis: humas-pdgprm)