Bakal Ditonton Tokoh Minang, Mahakarya Randai We E si Pono Gebyarkan Ibu kota

oleh -1,029 views
oleh
1,029 views
Ayoo buruan, jangan sampai ketinggalan Mahakarya Randai We E si Pono Sabtu 7 Maret gemparkan Jakarta. (foto: dok)

Jakarta,—Kisah perjuangan ulama besar Syekh Burhanudin Ulakan Pariaman karya Sastri Bakry bakal mengebyarkan Jakarta Sabtu 7 Maret 2017.

Bahkan konfirmasi dari panitia beberapa tokoh Minang akan ikut menyaksikan gelaran akbar penuh nuansa religius tersebut.

“Dari yang sudah uni konformasi, In Sya Allah ikut menyaksikan Randai We E si Pono tokoh minang baik di ranah maupun di rantau, seperti Gubernur Sunbar Irwan Prayitno, Wadirut Garuda Indonesia Dony Oskaria, Anggota DPR RI juga istri gubernur Nevi Zuairina, masih konform hadir Dirjen Kebudayaan Hilma Farid. Menperind Ahus Guminawang dua hari kedepan mengkonfirm hadir,” ujar Sastri Bakry kepada media partner, Senin 2/3.

Randai adalah seni tradisi Minang yang berupa kisah. Ia merupakan kegiatan seni yang memadukan unsur teater, tari, nyanyi (dendang), pantun sambah, silat, musik talempong dengan mengangkat kisah Syekh Burhanudin.

“Randai itu unik, seni tradisi Minangkabau yang mengkolaborasikan berbagai seni minang dalam satu pertunjukan, khusus We E si Pono sarat religius,”uajr Sastri.

Keunikan Randai selain menghadirkan paket seni dalam satu pertunjukkan , pemain randai juga biasanya melibatkan penonton.

Mahakarya Randai disutradarai sosok yang sudah tak asing lagi Jose Rizal Manua dan Joharsen melibatkan anak?anak muda profesional yang penuh semangat sekitar 60 urang.

“Mereka adalah anak muda yang kesehariannya sibuk berjuang meraih kehidupan di rantau orang, namun tetap mencintai seni budaya Minang,”ujar Sastri.

Sebelumnya panitia membuat
Flashmob di CFD bunderan HI. Flashmob ini adalah upaya manajemen Mahakarya untuk menarik perhatian masyarakat Jakarta terhadap budaya minang khususnya seni tradisi randai.
Mahakarya digelar oleh DPP HWK yang didukung oleh sumbar Talenta Indonesia, Gemumi dan MMC.

Endru, Ketua MMC, salah satu pemeran utama sebagai Syekh Abdurauf As Singkili mengatakan bahwa sebagai mileneal ia bangga menjadi tokoh Syekh yang menjadi panutan masyarakat Aceh dan Minang. Ia berharap teman2 mileneal belajar banyak dari sikap dan perilaku para syekh yang dihormati. Manajer produksi Kurniawati mengatakan

“Kami semua ingin menyampaikan pesan moral Syekh Burhanuddin pada generasi mileneal bahwa adab yang tinggi jauh lebih mulia dari ilmu yang tinggi,”ujarnya.(rilis: dpp-hwk/koko)