Bangkit Tanah Bencana, Bangun Kembali Rumah dengan Ferrocement Layer

oleh -303 views
oleh
303 views
Febrin Anas, Ketua Rehab-Rekon Unand sebut inovasi baru bangun kembali tanah bencana, yaitu teknologi kawat anyam pakai semen. (dok/unand)

Padang —Ketua Rehab Rekon Unand Dr. Febrin Anas Ismail merekomendasikan perbaikan rumah warga pascagenpa bumi 6,1 skala richter meluluhlantakan Kajai (Pasaman Barat) dna Malampah (Pasaman) dengan inovasi baru yaitu teknologi ferrocement layer.

Teknologi ferrocement layer kata Febrin adalah tekonologi kawat anyam dilapisi semen.

“Jika rumah masih berdiri kokoh dan hanya menimbulkan keretakan pasca gempa, maka rumah tersebut dapat diperbaiki dan dapat diperkokoh dengan kawat anyam ke dinding atau sudut dinding,”ujar Febrin didampingi Prof. Fauzan Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Andalas saat pelepasan mahasiswa ke Pasaman pada Kamis 3 Maret 2022 di UPT BNPB Pusdalops Padang.

Gempa bumi awalnya 6,2 skala.richter lalu direvisi BMKG menjadi 6,1 skala richter berlanjut hampir 194 lebih gempa susulan di patahan Talamau hingga Kamis 3 Maret 2022.

Dampak gempa bumi Jumat pagi di Pasaman Barat dan Pasaman itu banyak kerusakan terhadap bangunan termasuk rumah masyarakat.

Badan Nasional Penanggulanggan Bencana (BNPB) melakukan assessment dan memetakan kerusakan rumah dengan merangkul mahasiswa di empat perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).

Ketua Rehabilitasi dan Rekonstruksi Universitas Andalas Dr. Febrin Anas Ismail, MT, Rabu 2/3-2022 menyebutkan empat perguruan tinggi yang terlibat dalam proses assessment lanjutan ini di antaranya Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bung Hatta (UBH), dan Institut Teknologi Padang (ITP) selama sepuluh hari ke depan.

Disampaikannya ada 106 mahasiswa beserta koordinator nantinya akan melakukan pendataan dan menginput data secara online di lapangan sehingga data realtime yang masuk di inaRISK selalu terupdate.

“Data yang ada sekarang selalu berubah sehingga masyarakat juga bingung apakah rumahnya bisa direhab atau dibangun kembali,” ujar Febrin melaporkan misi Pusat Studi Becana Unand kepada Rektor Prof Yuliandri.

Ditambahkan Febrin selain melakukan proses assessment mahasiswa juga mensosialisasikan proses perbaikan rumah masyarakat.

Rektor Universitas Andalas Prof Yuliandri mengemukakan sebelumnya Unand telah mengirimkan tiga tim ke lokasi terdampak bencana gempa bumi di Pasaman dan sekitarnya.

Tiga tim ini terdiri tim dokter dari rumah sakit Universitas Andalas, Pusat Tanggap Bencana dari Fakultas Keperawatan dan Kesmas, serta Pusat Studi Bencana.

“Pusat Studi Bencana telah melakukan quick assessment dan pemetaan awal pasca gempa, namun perlunya assessment lanjutan dengan bekerja sama dengan BNPB melibatkan mahasiswa teknik sipil di empat perguruan tinggi yang ada di Sumbar,” ujar Prof Yuliandri kepada wartawan di Padang.

Rektor Yuliandri menekankan kepada seluruh mahasiswa mari bergandengan tangan membantu masyarakat dan pemerintah, jaga kondisi kesehatan dan komunikasi serta kerjakan dengan sepenuh hati dan tuntas.

“Dalam setiap interaksi, tinggalkan kesan positif, tinggalkan kesan yang menyenangkan,” ujar Prof Yuliandri.(adr/unand)