Banjir Pangkalan, Bhenz : PLTA Koto Panjang Harus Bertanggungjawab

oleh -975 views
oleh
975 views
Banjir besar landa Pangkalan, Jumat 3/3 (foto istimewa)

Padang,—Banjir kembali  mendeta Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (3/3), petaka berulang dampaknya longsor di beberapa titik juga memutuskan akses transportasi Payakumbuh – Pekanbaru.

Menurut tokoh muda Sumbar yang juga Wakil Ketua KNPI Sumbar, Bhens Okva, Pangkalan rentan didera banjir menurut catatannya persisnya sejak PLTA Koto Panjang dioperasikan.

“Pengelola PLTA Koto Panjang harus turut bertanggung jawab terhadap banjir yang melanda Pangkalan. Bencana itu datang karena aliran sungai tersendat akibat bendungan PLTA,” ujar Bhenz, putera Situjuah ini.
Menurut Bhenz, banjir di Pangkalan itu terjadi sejak PLTA Koto Panjang berdiri. Banjir besar pertama tahun 1998. Sebelum PLTA berdiri, jarang sekali Pangkalan dihantam banjir. Kalau pun ada, tak terlalu tinggi. Air juga cepat surut.

“Sejak 1998, atau sejak pengoperasian PLTA Koto Panjang, Pangkalan jadi langganan banjir. Rakyat sengsara,” papar pengurus PW Al-Wasliyah Sumbar.
Limapuluh kota secara umum merupakan daerah tangkapan air dengan beberapa sungai dan anak sungai seperti; Batang Mangilang, batang Samo dan Batang Mahat. Meskipun hujan turun berhari-hari, tidak pernah terjadi banjir besar. Karena, wilayah ini memiliki siklus banjir alami yakni satu kali dalam 25 tahun. Namun, semuanya berubah sejak PLTA Koto Panjang berdiri.
“Poin pentingnya, PLTA Koto Panjang dulu pembangunannya dibiayai Jepang, lebih banyak mudaratnya bagi Sumbar dibandingkan untungnya. Pemprov Sumbar dan Pemkab Limapuluh Kota harus bertegas-tegas dengan pengelola PLTA, dan mencari jalan keluar permasalahan ini. Kalau tidak, bencana akan terus berulang,” tegas Bhenz.

Dana CSR PLTA Koto Panjang, konon kabarnya juga lari ke Riau. Pangkalan dan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota nyaris tak menikmati CSR. Padahal, Sumber air dari sana. Pajak air permukaannya juga ndak jelas bagaimana pembagian antara Riau dan Sumbar.

“Jangan sampai, Sumbar, khususnya Limapuluh Kota kebagian masalahnya aja,” harap Bhenz.

Usaha warga di rendam air dampak banjir Pangkalan, Jumat 3/3

Dari data BNPB dampak banjir terdapat beberapa titik longsor, yakni Nagari koto Alam terdapat tiga titik, jalan di Maek tiga titik longsor, dan di daerah Air Putih, satu titik longsor.

Sementara daerah diterjang banjir ;
1. Nagari sopang..
2. Pangkalan
3. Nagari gunuang malintang
4. Kec . Kp. 9
5. Limbanang baruah.
6. Nagari mungka.
7. Nagari subarang air
8. Nagari taram.
9. Nagari bt, balang.
10. Jrg. Buluh kasok nag. Sarilamak.

Sedangkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, di akun twitternya mengatakan pihaknya all out mengatasi dampak banjir di Limapuluh Kota.

”Tim di bawah koordinir BPBD Sumbar sudah dilokasi, tim juga melibatkan TNI dan Polri serta back up dari Riau,”ujar Irwan Prayitno. (waldi)