7 Hari BBM Silek Pingian Berakhir, Silek Waf Of Life

oleh -328 views
oleh
328 views
7 hari BBM Silek Pingian berakhir, silek waf of life. (dok/eek)

Dharmasraya,— Tuntas sudah  tujuh hari dilewati tiga puluh peserta digembleng langsung Mahaguru, Zainir Dato’ Mangku dan menjalani ujian tertulis serta penampilan dramaturgi berupa gerakan silat beregu, jadi tanda berakhirnya perhelatan program Belajar Bersama Maestro
Dharmasraya.

Penggambelemgam tujuh hari itu dilakukan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (Direktorat PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak tanggal 1 hingga 7 Juli 2022.

Kegiatan Belajar digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, bertajuk BBM (belajar bersama maestro) 2022 jadi Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang diangkat adalah Silek Pingian dengan Maestro Zainir Dato’ Mangku.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin menyampaikan 30 pesilat sekaligus pegiat seni budaya muda dari Sumbar dan Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau serta Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, berpartisipasi dengan penuh antusiame pada ajang BBM Silek Pingian ini.

x”Mereka merupakan anggota dari Silek Pingian Rantau Batanghari. Ini sejalan dengan tujuan dilaksanakannya program BBM, yaitu para peserta
nantinya diharapkan dapat menjadi pelopor dalam melestarikan seni budaya yang bersangkutan,”ujar Judi Kamis 7/7-2022.

Lebih jauh Judi menjelaskan bahwa program Belajar Bersama Maestro Dharmasraya ini merupakan bentuk dukungan terhadap Kenduri Svarnabhumi.

“Yaitu kegiatan yang berupaya untuk memajukan kebudayaan dan menjaga lingkungan Sungai Batanghari, sehingga nantinya dapat mengembalikan dan mewariskan kekayaan alam yang ada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari,” ujar Judi.

Setelah tujuh hari pelaksanaan, di akhir program, para murid melaksanakan ujian tertulis untuk mengetahui sejauh mana ilmu atau materi yang diberikan diterima dengan baik.

Kemudian, setelah melaksanakan ujian tertulis, para murid menampilkan praktik gerakan silat yang telah diberikan.Tiga puluh peserta dibagi menjadi lima kelompok dan menampilkan gerakan Silek Beregu, sebuah gerakan khas andalan.

“Gerakan Silek Beregu ini merupakan variasi gerakan Silek Pingian terobosan baru. Sebelumnya, Silek Pingian Rantau Batanghari menampilkan Gerakan Silek berpasangan saja. Keistimewaan darigerakan tersebut, yaitu tiap anggota dalam regu akan menampilkan gerakan yang serentak dan selaras dari awal hingga akhir,”uJar Maestro Zainir Dato’ Mangku.

Gerakan silat beregu dari Silek Pingian Rantau Batanghari ini hanya pernah
ditampilkan satu kali, yaitu ketika pelaksanaan Musyawarah Guru Silek Sumatera Barat.

Penampilan Gerakan Silek Beregu di program BBM ini merupakan kali kedua. Gerakan silek tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehinggajarang ditampilkan. Menurut Yul Hendri, Sekretaris Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari Gerakan Silek Pingian Beregu adalah gerakan yang sulit.

“Gerakan Silek Pingian Beregu harus memiliki visi yang sama antara anggota
dalam regunya, ibarat pemain band, unsur-unsur dalam band harus memiliki visi yang sama sehingga tercipta harmonisasi yang indah,” Yul Hendri.

Selama tujuh hari pelaksanaan, para peserta digembleng dengan materi dan
praktik di lapangan. Pada pagi hingga sore hari, para peserta diajarkan materi
mulai dari sejarah Silek Pingian hingga materi-materi yang dapat diaplikasikan
untuk kemajuan Silek Pingian sendiri, seperti materi pendokumentasian dan
manajerial. Para peserta juga mendapatkan materi yang jarang didapatkan di
dunia luar, yaitu mengenai pengobatan tradisional, seperti menggunakan
tumbuhan atau herbal untuk mengobati penyakit dan luka.

Pada malam harinya, para peserta melakukan praktek dengan turun ke laman tuo,yaitu sebutan tempat para peserta melakukan praktek silat untuk diajarkan
gerakan-gerakan dalam Silek Pingian.Silek Pingian adalah salah satu jenis silat di Indonesia yang tidak hanya berfokus pada seni bela diri saja, tetapi lebih dari itu,

Silek Pingian memiliki dua aspek lain,yaitu pengobatan dan tasawuf. Lebih dalam lagi, S. Metron Mertison, narasumber BBM Silek Pingian menjelaskan Silek di ranah Minang, termasuk Silek Pingian bukan semata-mata hanya martial art saja.

“Tetapi silek sudah menjadi the way of life bagi para anggotanya.”ujar Metron  (eek)