Belajar dan Terus Belajar

oleh -146 views
oleh
146 views

Oleh: Abdul Jamil al Rasyid Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand

BELAJAR adalah proses untuk mendapatkan sesuatu yang dapat merubah diri seseorang. Belajar sendiri dilakukan oleh setiap orang yang ada di dunia ini.

Kenapa penulis bilang begitu karena setiap orang pernah merasakan belajar. Belajar ini juga merupakan proses untuk menuntut ilmu agar mendapat ilmu yang berguna dan bisa dimanfaatkan baik di dunia maupun di akhirat.

Belajar sendiri dimulai semenjak dini, pertama kali tentu kita belajar dari kedua orang tua kita. Setelah kita beranjak sedikit dewasa kita belajar di sekolah misalnya TK, SD, SMP, SMA, bahkan sampai pendidikan tinggi.

Belajar juga bisa dilakukan di surau-surau, mesjid-mesjid. Banyak tempat yang tersedia untuk belajar, apabila kita ada kemauan untuk belajar, sudah disediakan tempat untuk belajar. Hal ini tentu sudah lumrah terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Kita hidup di atas dunia dituntut untuk belajar, dalam Al Quran tentu kita dituntut untuk menunt ilmu. Menuntut ilmu sendiri adalah proses untuk belajar. Dari mendapat ilmu tersebut kita bisa merubah diri kita, menambah pengetahuan kita, dan wawasan kita.

Manusia tidak ada yang bisa tanpa belajar, sebab manusia hidup penuh dengan proses yanv berliku agar menjadi orang yang hebat. Sebaliknya kalau seseorang malas belajar maka dalam tanda kutip dikatakan bodoh. Maksudnya bodoh dalam artis tertinggal dari teman/kawan yang rajin dalam belajar.

Belajar tentu tidak hanya belajar di sekolah saja, belajar juga bisa dari pengalaman-pengalaman seseorang. Pengalaman orang yang hebat tentunya, bisa dijadikan sebuah pembelajaran, hal ini tentu bisa menjadi sebuah motivasi agar kita memahami pengalaman-pengalaman dari orang tersebut.

Belajar tentu memiliki manfaat tersendiri bagi diri kita. Kita setiap hari tidak pernah berhenti dari belajar. Misalnya kita membuat satu kesalahan, maka besoknya kita belum tentu mau mengulangi kesalahan tersebut.

Hidup di atas dunia tidak lepas dari pelajaran, hal ini membuat setiap hal yang dilakukan dalam keseharian, baik itu kesedihan atau kesenangan itu merupakan sebuah pelajaran.

Kita bisa belajar dari kesedihan kita dan kita juga bisa belajar dari kesedihan orang lain. Kita juga bisa belajar dari kesenangan kita agar kita tau bahwa kesedihan/kesenangan itu bersifat sementara. Belajar yang paling mudah dimengerti yaitu belajar dari pengalaman karena dengan pengalaman kita bisa belajar bahwa kita bisa berpikir apakah kita mengulangi atau tidak.

Tentu setiap hari kita dihadapkan dengan hal-hal yang baru misalnya, maka hal tersebut adalah sebuah pelajaran. Setiap hari dalam kehidupan kita tidak lepas dari belajar.

Sebuah masalah misalnya kita bisa belajar dari masalah tersebut. Dikala kita bangun pagi dan sampai malam hari, kita menunjukan peristiwa-peristiwa dalam hidup kita, maka peristiwa tersebut adalah proses kita untuk belajar, tentu setiap hari kita disuguhkan dengan peristiwa serta kejadian misalnya ada yang kita inginkan dan ada yang tidak. Maka hal ini adalah proses untuk belajar, kita ambil pelajaran dari peristiwa itu.

Kita belajar bukan hanya di waktu kecil saja, semakin dewasa seseorang maka beban pikiran orang tersebut semakin banyak, makanya sesuai juga dengan pepatah” belajar di waktu kecil bagai mengukir diatas batu” karena hal ini bahwa belajar diwaktu kecil merupakan fondasi agar kelak ketika dewasa kita bisa memahami dan menjadikan waktu kecil itu sebagai dasar dalam belajar.

Seseorang yang masih kecil, hidup ditimpa berbagai persoalan apabila sudah dewasa, maka orang tersebut akan tumbuh semakin baik. seseorang yang dimuliakan diwaktu kecil, apabila dia menghadapi masalah maka dia tidak tahu mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

Hal ini sudah jelas bahwa belajar diwaktu kecil merupakan fondasi agar kita bisa menanjak ke lebih dewasa, seseorang yang nakal ketika kecil akan lebih baik daripada orang yang tidak nakal ketika kecil karena orang yang nakal itu memiliki pemikiran yang sedikit lebih maju dibandingkan orang yang tidak nakal. Karena hal ini maka bisa dikatakan bahwa orang yang nakal tersebut belajar dari pengalamannya.

Untuk itu kita diatas dunia dituntut untuk belajar baik belajar di sekolah maupun belajar dari berbagai peristiwa. Belajar tentu memiliki proses yang panjang agar kita bisa lebih baik kedepannya.

Hal ini menjadi sebuah cara agar kita bisa hidup dalam keadaan belajar dan terus belajar. Karena hal ini apabila kita telah dewasa juga jangan pernah bosan untuk belajar, barangsiapa yang bosan dalam belajar, maka dia selangkah tertinggal dari orang yang suka belajar.

Tentu kita tidak mau tertinggal dari kawan kita maka hal ini patut dituruti karena tidak pernah ada kata bosan dalam belajar, karena kita hidup diatas dunia dituntut untuk belajar dan terus belajar.(analisa)

Penulis adalah abdul jamil al rasyid mahasiswa sastra minangkabau fib unand angkatan 2019 berdomisili di Padang Pariaman Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Patamuan Tandikek