Belajar dan Tinggal di Rumah Aja, Perusahaan Seluler Harus Pastikan Internet Tidak Lelet

oleh -424 views
oleh
424 views
RDPU Komisi VI DPR RI dengan Indosat dan XL, Anggota Fraksi PKS Hj Nevi Zuarina minta penyedia jaringan internet tidak kejar untung semata saat pandemi, Selasa 12/5 (foto: dok/nzcenter)

Padang,—-Anggota DPR RI Fraksi PKS Hj Nevi Zuairina meski di Padang Sumatera Barat, ia tetap hadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) virtual Komisi VI DPR RI, Selasa 12/5.

RDPU virtual Komisi VI DPR-RI dengan PT XL Axiata dan PT Indosat, menyorot Pembahasan kondisi aktual terkait dampak Covid 19. Hj Nevi Zuairina dari Fraksi PKS di RDPU meminta perusahaan penyedia layanan komunikasi seluler fokus berkontribusi memudahkan sektor pendidikan.

“Perusahaan penyedia layanan seluler harus memastikan jaringn internetnya tidak lelet dan bisa berikan quota murah kalau bisa gratis, saat pandemi di mana semua siswa dipindahkan belajar ke rumah, jangan ambil untung dalam kesulitan,”ujar Nevi Zuairina.

Termasuk kata Nevi bagaimana penyedia jaringan internet seperti Telkomsel, XL dan Indosat memberikan kemudahan market dan transaksi online kepada pelaku UMKM.

“UMKM menjerit akses dari dampak penanganan Covid-19, mereka mau masuk ke pasar online dan bertransaksi online mestinya developmant program di Telkomsel, Indosat dan XL buat aplikasi mudah dan simple untuk market online UMKM ini,”ujar Politisi Perempuan PKS dari daerah Pemilihan Sumbar II Pemilu 2019 lalu.

Nevi di RDPU Komisi VI DPR RI hari ini mengingatkan direksi perusahaan agar memberikan pelayanan maksimal di masa pandemi covid 19.

“Berikan layanan paripurna sebagai bentuk ikut menyukseskan stay at home dan work from home yang dianjurkan pemerintah dan WHO untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,”ujar istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ini.

Hj Nevi Zuarina berharap, XL dan Indosat juga berandil kurangi Blank Spot (area tanpa sinyal) yang masih banyak di daerah-daerah.

“Saya sangat apresiasi perusahaan-perusahaan yang memberi sumbangan pada negara mencapai Rp 4 Triliun tiap tahunnya. Ini menunjukkan betapa besarnya keuntungan sektor telekomunikasi selular ini karena hampir seluruh rakyat Indonesia tidak lepas dari gawai”, ujar Nevi.

Politisi PKS ini masih di RDPU mengatakan sekarang dapat dipastikan, penggunaan layanan data internet semakin melonjak pada tingkat retail individu. Sehingga tingkat keamaan data pelanggan harus menjadi sangat prioritas.

“Jangan sampai ada data pelanggan yang bocor sehingga dipergunakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Apalagi sekarang Komunikasi telepon genggam sebagai alat verifikasi berbagai transaksi keuangan. Selain itu, pendeknya masa aktif kartu chip prabayar sering menjadi keluhan. Idealnya masa aktif kartu selular adalah satu tahun sehingga pelanggan akan mengontrol alat komunikasinya berdasarkan pulsa yang dimiliki,”ujar Nevi.

Tapi secara kerjasama perusahaan dengan perusahaan, lanjutnya, akan mengalami gangguan. Ia menyayangkan, pada perolehan pendapatan yang naik pada segmen selular tapi masih mengalami kerugian akibat nilai tukar mata uang.

Di tengah serba kesulitan sebagian besar dunia usaha, Nevi meminta sesuai dengan keputusan rapat Komisi VI, agar XL dan Indosat dapat terus bekerjasama dengan pemerintah mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan.

“Karena komunikasi selular ini sebaran infonya bukan saja masuk rumah-rumah, melainkan langsung masuk kantong atau kamar pemegang telepon genggam,”ujarnya.

Nevi Zuairina juga menekankan kerja sama aktif dengan kemenkominfo membendung berita Hoax menjadi efektif ketika perusahaan selular menjadi garda depan.

“Banyak aspirasi dari masyarakat, terutama menjelang dan pelaksanaan iedul fitri, apalagi bersamaan dengan wabah covid-19, agar jaringan selular masuk hingga pelosok-pelosok. Untuk itu sangat penting infrastruktur komunikasi seperti satelit dan tower dapat menjangkau daerah terluar Indonesia dalam keadaan baik sinyalnya. Kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) merupakan indikator meratanya jaringan selular sehingga memudahkan standarisasi pendidikan yang dilakukan dari rumah”, ujar Nevi.

Dan ini yang perlu dan penting kata Nevi Zuarina mengingatkan perusahaan selular untuk tetap memperhatikn dan membayarkan hak-hak karyawan sesuakit apapun dampak pandemi ini.

“Itu keputusan rapat ya, tetap memperhatikan hak-hak karyawan. Perusahaan selular adalah jenis usaha yang berpotensi meningkatkan keuntungan di tengah wabah ini. Karena pola transportasi perpindahan logistik harus dilalui melalui intensifnya komunikasi. Dengan potensi peningkatan usaha sektor komunikasi ini, diharapkan tidak ada karyawan yang di PHK, dan bahkan bila perlu ada peningkatan tunjangan,”ujar Nevi.

Selain itu, perusahaan selular seperti XL dan Indosat kata Nevi mesti memberi kontribusi kepada rakyat Indonesia. Selain dari jenis usaha langsung maupun CSR.

“Insya Allah mampu memberikan keringanan kepada masyarakat menjalani kehidupan di tengah wabah ini”, tutup Nevi Zuairina.(rilis: nzcenter)