Belajar di Rumah Harus Murah, Nevi Zuairina : Telkom dan Antara Harus Punya Andil Tangkal Hoax

oleh -539 views
oleh
539 views
Anggota Komisi VI DPR RI dari PKS asal Dapil Sumbar 2 Hj Nevi Zuairina RDP virtual dengn Telkom dan LKBN Antara, Rabu 6/5 (foto: dok/nzcenter)

Jakarta,—Komisi VI DPR RI terus menjalan tugas dan fungsi konstirusinya meski di tengah pandemi global Coronavirus.

Rabu 6/5 ini Komisi VI menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) secara virtual dengan meghadirikan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Perum LKBN Antara.

Momen RDP virtual dengan Telkom dan LKBM Antara itu, anggota Fraksi PKS Hj Nevi Zuairina tidak menyia-nyiakan penyampaian aspirasi rakyat yang ditampung lewat berbagai media teknologi komunikasi selama wabah Covid-19 ini.

Telkom Harus Jadi Penggerak

Politisi perempuan asal Dapil Sumbar 2 pada Pemilu 2019 lalu meminta khusus kepada PT Telkom agar menjadi penggerak sekaligus tulang punggung bangsa untuk penyediaan saluran data informasi komunikasi yang merata.

Sedangkan kepada LKBN Antara, Nevi Zuarina meminta agar  Antara menjadi terdepan untuk memberantas Hoax yang banyak sekali beredar mempengaruhi pikir sehat dan cerdas warga Indonesia.

Hari ini hampir dua bulan jutaan siswa di republik dialihkan tugasnya yakni belajar di rumah, wabah Covid-19 telah memaksa mereka belajar di rumah dna staybat home.

Bahkan bagi siswa sekolah dasar, maka belajar di rumah orang tua pun kadnag menjadi guru kadang juga menjadi siswa pula untuk membuatkan tugas ananda mereka.

“Sebenarnya tidak itu saja ada beban lain keluarga akibat siswa dipaksa pindah belajar ke rumah selama masa pandemi ini, yaitu hiaya kuota dan jaringan internet yang oke punya, bagi keluarga mampu tidak masalah, tapi bagi saudara saya yang hidup tidak berkecukupan bagiamana,”ujar Nevi Zuairina pada RDP virtual tadi.

Selain biaya kata Nevi, meski Telkom jaringan internetny sangat progressif dengan layanan 4G nya. Namun yang menjadi pertanyaan, istri dari Gubernur Sumbar ini sejauh mana jaringan internet Telkom menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

“Di daerah-daerah atau desa-desa yang masih blank spot atau tidak tersedianya sinyal yang memadai, untuk pelajar bisa belajar online. Daerah-daerah yang berada disekitar sekolah (radius 3-5 km) seharusnya menjadi prioritas untuk perbaikan sarana jaringan Telkom,”ujar Nevi.

Bahkan di daerah pemilihan Sumbar 2 kata Nevi Zuairina ada siswa yang berjalan kaki mendaki ke atas bukit atau dataran tinggi untuk mendapatkan sinyal Hpnya dan itu dilakukan mereka di saat pandemi dan  bulan puasa.

”Semangat belajar dan ingin ilmu pengetahuan siswa itu sangat saya apresiasi,”ujar Nevi.

Politisi PKS ini juga menyoroti pemerintah sekarang lagi gencar menyuarakan BLT dan BLT. Tentunya dari anggaran refocussing berbagai kementerian untuk penanggulangan covid-19.

“Harus ada stimulus untuk pelajar, misanya BLT khusus pelajar, ini bisa berupa paket data untuk belajar di rumah,”ujar Nevi Zuairina.

Selain pelajar, lanjutnya, BUMN Telkom juga bisa membantu UMKM yang terdampak Kebijakan PSBB, dengan layanan internet gratis juga, untuk mereka mengubah sistem marketingnya dari toko offline menjadi toko online. Supaya mereka bisa masuk ke market place, dagangan mereka tidak mati, atau minimal bisa sedikit membantu cashflow UMKM serta arus keluar masuk barang jualan UMKM yang terpaksa tutup akibat PSBB, misalnya sektor pakaian dan elektronik.

Telkomsel anak usaha BUMN Telkom sudah ada upaya gratis 30GB, tapi hanya untuk aplikasi ruang guru yang sangat terbatas implementasinya. Padahal banyak aplikasi belajar online lainnya, ada Quipper, Zenius, Cakap, Bahaso, atau Udemy. Aplikasi edukasi, akses youtube dan video edukasi serta akses untuk website kampus dan sarana pendidikan juga seharusnya bisa digratiskan oleh Telkom, sehingga pelajar bisa lebih leluasa untuk mengeksplor dan mengakses kebutuhan belajarnya.

“Sesuai kesepakatan di komisi VI, Telkom Group diharapkan mampu menyediakan layanan telekomunikasi khususnya komunikasi data yang handal dengan harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia”, ucap Nevi.

Antara Harus Terdepan Tangkal Hoax

Legislator asal Dapil Sumbar 2 ini di RDP virtual menunpahkan uneg aspirasi khusus pada LKBN Antara, Nevi sangat mengapresiasi Antara yang telah menyajikan informasi yang berkualitas. Namun semua media mainstream saat ini, berhadapan dengan Sosial Media (Medsos) yang begitu mendominasi kehidupan masyarakat.

Selain pada penyelamatan internal perusahaan akibat dampak wabah covid-19, untuk Antara, Hj. Nevi meminta lembaga ini menjadi terdepan menghadapi hoax yang beredar di tengah masyarakat. LKBN Antara harus leading media mainstream di negara ini melebihi yang sudah dicapai sekarang.

”LKBN Antara harus menjadi pioner pemberitaan positif yakni berita benar dan tidak menyesatkan publik. Berita positif itu harus viral di media sosial,  Antara jangan berhenti buat berita lalu menunggu publik membuka situsnya, harus aktif share di media sosial juga,”ujar Nevi. (rilis: nzcenter)