MENURUT saya, kata seorang teman mantan aktifis Pelajar Islam Indonesia (PII), yang hebat itu kalau ada seorang anak hidupnya susah, hidup serba kekurangan, orang tuanya ndak sempat mikir kecukupan gizi saat kecil, asal bisa kenyang ya sudah.
Untuk bisa sekolah butuh kegigihan yang lebih, tidak hanya sekedar mau sekolah saja, sekolah….. apalagi untuk bisa kuliah… butuh kegigihan untuk mau hidup prihatin…. bahkan hidup amat prihatin….
Berjalannya waktu, orang tersebut berhasil menggapai puncak…. berhasil menjadi sarjana misalnya… apalah lagi jika sarjana dari 2 kampus bergengsi pula…. dan menjadi Profesor pula…. betapa letih dan lelahnya perjuangan itu…..
Allah SWT memberi berkah…. Kyai besar menjabat Presiden…. anak manusia tersebut yang penuh dengan keprihatinan hidup dalam menggapai impian pendidikan…. pada usia awal 40-an dipercaya menjadi Menteri…. Menteri triumvivat… membawahi militer dan Kepolisian saat itu…. dan selama di kabinet selalu menunjukan loyalitas dan dedikasi….
Masuk legislatif, berprestasi pula…..
Masuk yufikatif prestasinya malah makin luar biasa…. benar-benar mampu memimpin salah satu institusi pelaksana kekuasaan kehakiman yang dikenal sebagai guardian of constitusion sejati tanpa terpengaruh godaan emas, rupiah, dan dolar…..
Namun lebih dari itu semua, kata teman tersebut mengakhiri pembicaraanya, beliau adalah kader Pelajar Islam Indonesia (PII)…… kader PII yang dikenal dan dihormati karena ketinggian integritas, moral, dan ilmunya…..
Betapa bangga PII punya kader seperti itu…. seolah hilang lelah panitia training dan instruktur training bisa menghasilkan kader begini….
Penulis hanya mengucap : Allahu akbar….. berkah untuk bumi pertiwi tercinta…
Oleh : Hendra J Kede
Kabid Hukum dan Legislasi Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PP KBPII)
