Ini ternyata Pasaman Sulit Maju, Sabar AS: Harus Masuk Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi Sumbar

Bupati Pasaman Sabar AS, buka-bukaan soal Pasaman sulit maju, Rapat Lintas Sektoral, Kamis 25/7-2024 di Jakarta. (dok/fjr)
Bupati Pasaman Sabar AS, buka-bukaan soal Pasaman sulit maju, Rapat Lintas Sektoral, Kamis 25/7-2024 di Jakarta. (dok/fjr)

Jakarta,---Bupati Pasaman, Sabar AS, mengusulkan agar kabupaten Pasaman dimasukkan dalam kawasan strategis provinsi Sumatera Barat sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi. Tapi terbentur karena hutan lindung.*Pasaman kawasan strategis pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat, harus,"ujar Sabar AS, Kamis 25/7-2024..

Menurut Sabar AS, Kabupaten Pasaman merupakan segitiga emas di Sumatera Barat yang belum terkelola. Perlu menjadi prioritas di Sumatera Barat.Sabar AS sampaikan itu Rapat Lintas Sektoral, di Jakarta, Rapat Lintas Sektoral tersebut, diantaranya, terkait Permohonan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024 - 2044 digelar Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.

Pada rapat itu terlihat yang hadir Dirjen Tata Ruang mewakili Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Gubernur Sumatera Barat, dan para bupati dan walikota se Sumatera Barat, dan bupati/ walikota dari berbagai kabupaten/ kota dari propinsi lainnya.Menurut Sabar AS, hambatan terhadap pertumbuhan ekonomi Pasaman selama ini, yang paling berat adalah tata ruang wilayah.

"Daerah kabupaten Pasaman masih didominasi kawasan hutan lindung. Hutan lindung menjadi hambatan pembangunan jalan yang menghubungkan Bojol - Suliki, Rao Utara - Padang Lawas, Dua Koto - Madina,"terang Sabar AS.Tapi, dengan masuknya kabupaten Pasaman sebagai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat, maka menjadi alasan kuat untuk merubah tata ruang wilayah kabupaten Pasaman, dan mempermudah pembangunan konektivitas mewujudkan Pasaman sebagai segitiga emas pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat.

"Memperkecil kawasan terlarang, otomatis memperluas kawasan produktif yang sumber daya alamnya dapat dikelola. Baik untuk pertanian, perkebunan, pertambangan, pariwisata, pembangunan jalan, dan lain lain,"ujar Sabar AS menjelaskan dihadapan rapat tersebut.Menurut Sabar AS, sumber daya alam Pasaman menjadi kawasan tidur dikarenakan status hutan lindung.

"Untuk masa depan anak cucu kita, sayang pada anak-cucu kita, dan pembangunan untuk kesejahteraan kedepan, maka sumber daya alam harus kita lepaskan seluas-luasnya dari status hutan lindung agar menjadi produktif mendukung sumber kesejahteraan masyarakat", tambahnya.Usulan yang disampaikan Bupati Sabar AS tersebut, diharapkannya mendapat dukungan kuat dari seluruh elemen masyarakat. Karena apa yang diusulkannya tersebut, menurut bupati, adalah kepentingan kesejahteraan masyarakat Pasaman kedepan.

"Tidak akan ada pertumbuhan ekonomi di Pasaman, tanpa memperluas kawasan produktif. Dengan memperluas kawasan produktif, investasi akan masuk secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dan masyarakat leluasa berusaha,"ujarnya. (fjr)

Editor : Adrian Tuswandi, SH
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini