Metode ini juga memanfaatkan hugelkultur, yaitu menanam di atas bedengan kayu, dan pengomposan biomassa dengan ayam peliharaan.
Dengan teknologi ini, petani tidak hanya diuntungkan dari sisi produktivitas, tetapi juga menjamin kesuburan tanah jangka panjang.
Program UBI tidak hanya berfokus pada aspek teknis pertanian, tetapi juga membantu membangun organisasi petani dan koperasi.
Dukungan ini bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian dan kualitas hidup petani.
Di Pesisir Selatan sendiri, sudah lebih dari 50 hektare lahan menggunakan MTOT, dengan lebih dari 800 petani yang terlibat.
Keberhasilan MTOT di Pesisir Selatan mencerminkan potensi besar metode ini sebagai alternatif pertanian yang efisien dan berkelanjutan.Dengan peningkatan hasil dan pengurangan biaya, metode ini memberikan harapan baru bagi petani yang ingin meningkatkan kesejahteraan tanpa merusak lingkungan.
Dengan lebih banyak petani yang mulai menerapkan metode MTOT, Asmarmor berharap tren ini terus berlanjut.
Pemerintah daerah diharapkan terus mendukung agar metode ini dapat diterapkan lebih luas, tidak hanya di Pesisir Selatan, tetapi juga di daerah lain.
Selain itu, program seperti UBI dan dukungan organisasi lokal seperti FIELD Indonesia diharapkan terus menginspirasi petani untuk mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan. (***)
Editor : Redaksi