Dharmasraya Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan dan Hari Kesehatan Nasional

Dharmasraya memperingati Hari Pahlawan ke-79 dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 dengan penuh khidmat pada Minggu, (10/11/2024).  (Foto: Ist)
Dharmasraya memperingati Hari Pahlawan ke-79 dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 dengan penuh khidmat pada Minggu, (10/11/2024). (Foto: Ist)

Dharmasraya, - Dharmasraya memperingati Hari Pahlawan ke-79 dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 dengan penuh khidmat pada Minggu, (10/11/2024).

Bertempat di halaman Kantor Bupati Dharmasraya, upacara dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Dharmasraya, Adlisman, yang mewakili Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

Upacara ini menggabungkan kedua peringatan dalam satu momen, memberikan penghormatan bagi jasa para pahlawan sekaligus merayakan pencapaian di bidang kesehatan.

Sekda membacakan amanat dari Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, serta Menteri Kesehatan RI. Dalam sambutannya, Menteri Sosial menyampaikan pesan tentang makna tema Hari Pahlawan 2024, yaitu "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu" yang mengajak masyarakat untuk terus menjunjung nilai-nilai kepahlawanan dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa.

"Proses pembangunan bangsa dari waktu ke waktu menghadapi tantangan yang berbeda," ujar Sekda saat menyampaikan pesan Menteri Sosial.

"Kini, tantangan kita adalah meruntuhkan kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial," tambahnya.

Menteri Sosial juga berharap semangat kepahlawanan ini tidak hanya dihormati, tetapi dijadikan inspirasi untuk membangun kemakmuran, menciptakan perlindungan sosial, dan mewujudkan kesejahteraan yang inklusif di seluruh pelosok negeri.

Sementara itu, dalam sambutannya, Menteri Kesehatan mengapresiasi keberhasilan Indonesia yang kembali menjadi negara berpendapatan menengah atas pasca-pandemi.

Menurutnya, pencapaian ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan tangguh. Namun, ia mengingatkan agar pencapaian ini tidak membuat lengah.

“Indonesia saat ini berada dalam periode bonus demografi, yang hanya terjadi sekali dalam sejarah. Ini adalah peluang bagi kita untuk menjadi negara berpendapatan tinggi dan meraih visi Indonesia Emas 2045,” kata Menteri Kesehatan.

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini