Jika dibandingkan dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia 21,6% di Sumatera Barat 25,2% dan Padang Pariaman sebesar 25%, maka terjadi penurunan prevalensi stunting yang signifikasi di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 5,6% di tahun 2023.
Sementara berdasarkan hasil pengukuran balita bulan Agustus tahun 2023 yang inputkan dalam pelaporan e PPBGM diketahui 99,45%. Dengan jumlah balita yang telah diinput sebanyak 27.551 balita dan telah dilakukan pengukuran sebanyak 27.399 dengan jumlah balita stunting yang ditemukan sebanyak 2.783 balita (10,1%).
Terakhir Rahmang menyampaikan bahwa Permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintegrasi dengan program lainnya.
"Kompleksnya masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas" pungkasnyaSementara itu Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Elia Munawari melaporkan bahwa pertemuan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui status gizi anak sesuai umur, mengukur prevalensi stunting di tingkat Nagari, Kecamatan dan Daerah secara berkala yang dilaporkan secara berjenjang mulai dari posyandu ke Dinas Kesehatan.
Editor : Redaksi