Tirta Anai juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya air bersih dan konservasi lingkungan. Melalui kampanye seperti Gunakan Air Secukupnya, Cegah Kebocoran di Rumah Sendiri, dan Lindungi Sumber Air Kita, perusahaan menanamkan budaya hemat air dan peduli lingkungan.
Pendekatan ini menjadikan pelayanan publik tidak lagi sekadar urusan teknis, melainkan bagian dari gerakan sosial untuk menjaga sumber daya alam bersama.
Kepemimpinan Dr. Aznil juga menanamkan budaya kerja yang melayani, bukan dilayani. Ia memperkuat semangat integritas, profesionalitas, dan inovasi melalui pelatihan internal. Setiap pegawai diarahkan menjadi agen perubahan yang berpikir solutif dan bekerja kolaboratif.
Dengan sumber daya manusia yang solid dan berintegritas, pelayanan publik dapat berjalan cepat, akurat, dan berkelanjutan.
Tirta Anai memperluas kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga kesehatan, sekolah, dan komunitas masyarakat. Kolaborasi ini memperkuat peran Tirta Anai sebagai mitra strategis pembangunan daerah.
“Kualitas pelayanan tidak diukur dari besar kecilnya infrastruktur, tetapi dari seberapa besar kepercayaan masyarakat yang kita bangun,” tegas Dr. Aznil.Dalam waktu singkat, wajah pelayanan publik Tirta Anai berubah drastis. Respons pelanggan meningkat, aduan cepat tertangani, dan informasi layanan semakin transparan. Program “Mendengar Lebih Cepat, Melayani Lebih Baik” kini menjadi budaya kerja yang hidup di setiap lapisan organisasi.
Perjalanan transformasi ini membuktikan bahwa pelayanan publik bukan hanya urusan administrasi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan empati. Dengan mendengarkan masyarakat lebih cepat, Tirta Anai bisa melayani lebih baik.
Di tangan seorang pemimpin visioner seperti Dr. H. Aznil Mardin, Tirta Anai telah menjadi contoh nyata bagaimana pelayanan publik daerah mampu tampil modern, profesional, dan berintegritas. (***)
Editor : Redaksi
