Parik Malintang, 17 Oktober 2025 — Setelah sukses digelar pada hari pertama, rangkaian kegiatan Padang Pariaman Mauluik Gadang kembali berlanjut dengan penuh semarak. Kegiatan hari kedua diawali dengan Tablig Akbar yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmat Hidayat, di Masjid Raya IKK Parik Malintang. Tablig Akbar ini menghadirkan Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Ag (Tuanku Mudo) sebagai penceramah utama.
Dalam sambutannya, Rahmat Hidayat menegaskan bahwa kegiatan Mauluik Gadang tahun ini merupakan momentum bersejarah bagi Padang Pariaman.
“Kegiatan ini adalah peristiwa penting dan bersejarah, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah, rangkaian Mauluik Gadang yang biasanya dilakukan secara sederhana di surau-surau nagari, kini kita kemas dalam bentuk festival budaya dan religi yang lebih besar, terbuka, dan inklusif untuk masyarakat luas,” ujar Rahmat.
Ia menambahkan bahwa meskipun dikemas dalam bentuk yang lebih besar, kegiatan ini tetap mempertahankan nilai-nilai sakral dan tradisi asli masyarakat Minangkabau.
Sementara itu, dalam tausiyahnya, Buya Duski Samad menyampaikan bahwa Mauluik merupakan tradisi luhur warisan ulama Piaman yang sarat makna spiritual.
“Tradisi ini kita selenggarakan setiap tahun untuk memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW melalui zikir dan shalawat. Semoga dengan ini, kita senantiasa mendapat syafaat beliau di Yaumil Akhir,” ungkapnya.Pada siang harinya, acara dilanjutkan dengan Penerimaan Pinokopi dari berbagai Puskesmas, Kecamatan, dan Nagari di Padang Pariaman. Pinokopi merupakan hidangan khas yang disajikan dalam perayaan Maulid Nabi, melambangkan kebersamaan dan rasa syukur masyarakat.
Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, turut hadir menyaksikan langsung prosesi tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Puskesmas, Camat, dan Nagari yang telah berpartisipasi dan menghantarkan Pinokopi. Mari kita bersama-sama meramaikan Mauluik Gadang yang masih akan berlangsung hingga besok,” ujar Bupati.
Memasuki malam hari, suasana semakin khidmat dan meriah dengan penampilan Sholawat Dulang Grup Badai Tornado, dan Topang Singgalang seni khas Minangkabau yang memadukan dakwah dan nilai estetika budaya. Acara kemudian dilanjutkan dengan Makan Bajamba, sebagai simbol persaudaraan dan kesetaraan dalam adat Minang.
Editor : Redaksi