Berkah Lebaran Destinasi Wisata di Sumbar Melimpah

oleh -1,048 views
oleh
1,048 views
Tourism Development Centre Andalas University- Founder dan Director, Sari Lenggogeni nilai lima hari libur lebaran ada peningkatan pada publik services, Jumat 30/6 di Padang.
Tourism Development Centre Andalas University- Founder dan Director, Sari Lenggogeni nilai lima hari libur lebaran ada peningkatan pada publik services, Jumat 30/6 di Padang.

Padang,—Sampai hari ke lima lebaran Idulfitri 1438 H di Sumbar, tak ada destinasi wisata di Sumbar yang sepi.

Sebut saja mulai Pantai Cerocok, Kawasan Wisata Mandeh, Pantai Padang, Singgkarak, Maninjau, Gondariah, Bukittinggi Pagaruyung, Harau dan lain lainnya, faktanya akses ke daerah tersebut macet.

Libur lebaran tahun ini memang berkah bagi kunjungan wisatawan ke Sumbar, tapi apakah ada perbaikan dan pengelokaan destinasi wisata dari lebaran ke lebaran, menurut Direktur Tourism Development Centre Andalas University, Sari Lenggogeni mengatakan sudah terjadi peningkatan terhadap public services di destinasi wiisata yang melimpah di Sumbar.

“Dari perspektif supply saya menilai  pemerintah kota dan kabupaten di Sumbar telah banyak melakukan peningkatan dalam services,”ujar Sari kepada www.tribunsumbar.com, Jumat 30/6 di Padang.

Menurut Sari banyak turis nusantara pada setiap destinasi merasa puas, meski akses ke destinasi harus ditempuh berjam-jam karena macet, tapi itu sebuah kewajaran dalam suasana lebaran Idulfitri saat ini

“Kepuasan itu makin terasa, saat pengunjung menyaksikan atraksi bernilai kearifan lokal pada setiap destinasi di Sumbar,”ujar Sari.

Selain adanya sinergi sisi atraksi, penguatan kearifan lokal, inovasi. Sari juga melihat adanya peran pemerintah kota dan kabupaten pemlik destinasi yang tidak lagi mengandalkan ego sektoral.

“Sistem manajemen, melalui sinergi lintas sektoral pemerintah saya nilai sudah banyak melakukan improvement terhadap kenyamanan pengunjung mulai dari parkir, standarisasi harga makanan, tiket masuk kelokasi destinasi, biasanya soal ini  sering dikeluhkan dan jadi trending topic di media sosial, sampai lebaran hari kelima dari tracking kita tidak ada, yang masih ada soal macet di jalan raya saja,”ujar Sari yang termasuk Tenaga Ahli Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Pariwisata di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Selain itu kata Sari adanya relawan informasi yang dipasok dari duta wisata kota dan kabupaten se Sumbar serta memanfaatkan media luar ruangan seperti billboard cukup membantu animo turis berkunjung ke spot-spot destinasi yang dimiliki Sumbar.

Meski begitu Sari Lenggogeni berharap kedepan harus ada revolusi mental dalam hal edukasi wisatawan.

“Untuk edukasi wisatawan kita, memang perlu perombakan total, masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan (kebersihan), dan beberapa oknum masyarakat yang melakukan spekulasi saat peak season ini tidak bisa dibiarkan lagi terjadi pada liburan panjang kedepan,”ujarnya.

Saran Sari, kedepan sektor pendidikan terutama pendidikan dasar sebaiknya memasukkan unsur sadar wisata dalam kurikulum, perilaku, sebagaimana telah diaplikasikan di negara berkembang lain di dunia.

‘Selain itu perlu revisi program untuk persiapan yang matang wisata lebaran dan peak season lainnya pada dinas pariwisata serta stakeholders, jadi bukan dadakan,”ujarnya.

Sari lewat Tourism Development Centre Andalas University sudah melakukan observasi di beberapa kota dan kabupaten pemilik destinas wisata.

“Soal prilaku wisatawan, Saya sudah berusaha dari awal berkoar-berkoar untuk dilakukan pembenahan dan jika crew pengelola  tidak mampu mensosialisasikan soal kebersihan maka ini haris dorombak total,”ujarnya.

Tapih,  jika terjadi permasalahan saat ini tentu dijadikan evaluaski untuk perencanaan matang pada lebaran atau peak sesion kedepan.

“Untuk persiapan matang dan hasilnya paripurna kedepan perlu dilakukan DMO dua kota dan kabupaten di Sumbar,” ujarnya.(wandi)