Breeekk nih, Jadi Gubernur Harus Paham ‘Kurenah’ Sumbar

oleh -605 views
oleh
605 views
Pemimpin Sumbar harus memahami tipikal orang Sumbar, jangan pernah maajan tuah, FGD JPS, Sabtu 22/2 (foto: dok/ jps)

Padang,—Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan tugas gubernur itu mengkoordinir dan menggerakkan sistem.

Gubernur tidak bisa berpikir dan bertindak sendiri terpenting lagi jangan pernah menjadi pemimpin keras sendiri istilah minangnya maajan tuah.

Demikian disampaikan Gamawan Fauzi pada diskusi dengan Jaringan Pemimpin Redaksi Sumbar (JPS) terdiri dari pemimpin redaksi atau owners media cetak, elektronik dan online di Hotel Balairung Jakarta.

“Gubernur itu tak bisa bertindak sendiri. Berpikir sendiri. Gubernur harus bisa menggerakkan sistem, apakah sistem pemerintahan dan sosial kemasyarakat serta mengkoordinir berbagai sektor untuk menggerakkan roda pemerintahan dan perekonomian,” ujar Gamawan di FGD JPS dihadiri narasumber Syahrul Ujud yang merupakan Staf ahli mantan Wapres Jusuf Kalla, mantan wamen pendidikan Prof. Fasly Jalal dan Pamong senior Prof. Djohermansyah Djohan.

Sedangkan kata Gamawan, kalau untuk menyiapkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, banyak orang orang hebat di perguruan tinggi yang bisa menyumbangkan dan dimintakan pemikirannya. Termasuk para konsultan yang begitu banyak yang bisa dimanfaatkan sesuai program yang telah dirancang.

“Banyak akademi yang bisa kita jadikan tim untuk merancang percepatan pertumbuhan dan banyak konsultan yang bisa jadi pelaksana dari program infrastruktur. Tinggal bagaimana gubernur mengkoordinir dan menggerak berbagai stakholder tersebut,” terang Gamawan.

Gamawan menambahkan, gubernur punya kewenangan untuk mengumpulkan dan memanfaatkan semua stakeholder itu untuk mewujudkan visi dan misinya.

“Dulu, ketika saya menjabat sebagai gubernur, saya menggelar lokakarya pembangunan. Semua pakar kita kumpulkan untuk merancang program pembangunan dan perekonomian. Jadi, harus bersama-sama. Gubernur tinggal menggerakkan,” papar Gamawan.

Satu hal lagi, lanjut Gamawan, pemimpin itu juga sangat dipentingkan integritas dan ketegasan. Ketika sesuatu itu sudah diprogramkan harus dilaksanakan dan diupayakan agar terlaksana sesuai ditargetkan.

“Ketika menyiapkan pembangunan Masjid Raya, saya tegaskan agar sekolah SPMA dipindahkan karena di sana lokasi yang pas. Saya harus siap dengan segala konsekuansinya agar program bisa jalan. Ini menyangkut integritas sebagai pemimpin,” ujar Gamawan.

Terus Pilkada 2020, sudah bermunculan tokoh jadi Cagub, terus terang pers punya peran penting menyampaikan ke publik bahwa Sumbar butuh pemimpin yang kuat dengan identititas publik.

“Tapi tetap fokus menatap kemoderan dan kemajuan kedepan, jangan pemilih terhipnotis popularitas karena rangkaian kata jadi untaian kalimat dibuat pers pula,”ujar Gamawan. (rls: jps)