Buaya Intai Sungai Sapih Dijerat BKSDA

oleh -272 views
oleh
272 views
Buaya Muara di Sungai Sapih berhasil dijerat untuk dievakuasi olejlh BKSDA, Senin 16/5-2022 malam. (dok)

Padang,— Heboh ada buaya dieprkirakan masih bersuia remaja berkeliaran di pemandian warga Sungai Sapiah Kota Padang, akhirnya berhasil dijerat BKSDA Sumbar, Senin 16/5-2022 malam tadi.

Buaya diketahui berkeliaran ketika kemunculannya diketahui warga di Kelurahan Sungai Sapih Kuranji Kota Padang.

“Yoo, penampakanya dua harinyang laku tadi malam berhasil dijerat oleh tim dsri BKSDA Sunbar,” ujar Jam warga setempat menginfokan Selasa 17/5-2022.

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi buaya muara yang masuk ke sungai yang menjadi lokasi pemandian warga. Menurut Eka Damayanti, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 BKSDA Sumbar terpaksa diambil karena melihat situasi dan kondisi yang sudah tidak kondusif dengan banyaknya massa yang berada di lokasi kemunculan buaya muara tersebut.

“Kita mengkhawatirkan  keselamatan dari Buaya dan mengkhawatirkan warga melakukan tindakan-tindakan yang tidak bisa dikendalikan, dikhawatirkan bisa melukai satwa sehingga kami memutuskan untuk mengevakuasi buaya tersebut,” ujarnEka  Selasa 17/5-2022).

Jika tidak dievakuasi tadi malam itu, masyarakat sekitar kata

Eka Damayanti akan berupaya melakukan tindakan yang mengarah kepada melukai buaya muara dengan nama latin crocodylus porosus itu karena mereka sudah resah dengan keberadaan buaya tersebut.

“Sebetulnya secara prosedur kita upayakan dulu penghalauan sebelum kita lakukan transportasi satwa, namun kondisi situasi di lapangan kemarin kurang kondusif dimana masyarakat cukup ramai,” uajrnya.

Eka Damayanti mengatakan saat ini buaya muara tersebut dititipkan sementara di lokasi transit sementara milik BKSDA yang berada di kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), untuk dilakukan monitoring terlebih dahulu melihat kondisi dari satwa tersebut.

“Kalau memang nanti bisa kita rilis, artinya ada lokasi yang memang memungkinkan sebagai habitat baru satwa tersebut mungkin kita upayakan untuk dirilis, kalau tidak mungkin bisa dititip di lembaga konservasi atau menjadi indukan penangkaran,” ujarnya. (jdi)