Painan,—Heboh ada buaya berenang di perairan Pantai Carocok berdampak enggannya nelayan pancing melaut dan bikin khawatir wisatawan
Kenapa ada buaya padahal laut pantai Carocok bukan habitatnya. Menuut Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (RKSDA) Pesisir Selatan Bilmar ada dua dugaan analisa soal buaya muncul di Pantai Carocok Painan, diduga itu buaya muara dewasa.
Bilmar Rabu 21/8 malam kepada www.tribunsumbar.com, mengonfirmasikan bahwa dua analisa itu, pertama bisa jadi disebabkan karena banyaknya potongan dan tubuh dan daging sisa hewan kurban yang dibuang ke sungai dan laut.
“Jadi, buaya tertarik untuk mencari potongan hewan teersebut untuk dimakan,”ujarnya.
Analisa kedua, terang Bilmar, terjadinya penyempitan habitat buaya muara, dan ini merupakan akibat adanya alih fungsi rawa dan hutan bakau menjadi perkebunan sawit.
“Jadi, buaya muara berenang mencari muara lain yang dirasa aman serta punya sumber makanan yang cukup,”ulasnya.
Himbauan terkini dari BKSDA termasuk klasifikasi informasi serta merta yakni, warga dan wisatawan yang ingin berkunjung ke objek wisata andalan Pesisir Selatan tersebut, diminta lebih waspada dan hati-hati.
Warga jangan beraktivitas pada titik-titik kemunculan buaya agar tidak menjadi korban gigitan atau serangan hewan reptil ganas itu.
“Meski baru satu ekor buaya muara yang muncul, kami tetap mengimbau warga dan wisatawan lebih berhati-hati,”ujar Bilmar.
Dijelaskannya, buaya muara akan dievakuasi dan direlokasi apabila terjadi konflik dengan manusia.
Namun untuk saat ini, BKSDA selalu mengimbau warga dan wisatawan tidak mendekati tempat penampakan buaya yang dihebohkan sebelumya.
Dia mengatakan dengan kondisi saat ini, pihaknya tidak serta merta melakukan penangkapan. Dan diyakini buaya yang dihebohkan penampakan itu tengah bermigrasi dari satu tempat ke wilayah lainnya.
Menurut Bilmar, buaya merupakan salah satu reptil yang memiliki kemampuan berenang yang buruk, karena bermigrasi melewati laut, reptil ganas itu memanfaatkan arus laut untuk berpindah.(niko).
