BUDIDAYA SORGUM UNTUK ALTERNATIF PAKAN SAPI

oleh -557 views
oleh
557 views
Tim PKM Unand bersama anggota Kelompok Tani Harapan Sejahtera di lahan budidaya sorgum.(dok)

Oleh Virtuous Setyaka (Dosen HI FISIP Unand) dan Eli Ratni (Dosen Faterna Unand).

FAKTOR utama yang sering menjadi pembatas produksi ternak adalah ketersediaan dan kualitas pakan. Kelangkaan hijauan sebagai makanan ternak (pakan) kerap dialami peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Tani Harapan Sejahtera di Aia Pacah, Kota Padang, terutama di saat musim kemarau.

Hal ini menyebabkan peternak kesulitan menyediakan hijauan baik secara kuantitas maupun kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan fase fisiologis produksi ternak (tumbuh, bunting, dan laktasi). Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan penyediaan hijauan pakan unggul berproduksi tinggi yang tersedia sepanjang waktu melalui budidaya sorgum (sorghum bicolor L. Moench), salah satu tanaman serealia lahan kering yang berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia.

Tim PKM Universitas Andalas yang diketuai oleh Dr. Riesi Sriagtula dengan anggota Dr. Yetmaneli dan Ida Indrayani, S.Pt., Msi., mengajak anggota Kelompok Tani Harapan Sejahtera melakukan budidaya tanaman sorgum. Kegiatan ini bertujuan untuk pengenalan dan sosialisasi sorgum sebagai tanaman pakan unggul kepada masyarakat. Budidaya sorgum dilakukan di lahan di Kawasan Aia Pacah yang merupakan lahan dengan jenis tanah gambut yang tergolong lahan marjinal.

Syamsurizal, selaku Ketua Kelompok Tani Harapan Sejahtera menyatakan belum mengetahui tentang tanaman sorgum ini.

Tanaman yang masih sekerabat dengan tanaman jagung ini mempunyai kelebihan mampu beradaptasi pada lahan marginal, membutuhkan air relatif lebih sedikit karena lebih toleran terhadap kekeringan dibanding tanaman pangan lainnya. Sorgum dapat digunakan sebagai bahan pangan, pakan, dan bioenergi (bioetanol).

Selain itu tanaman ini relatif tahan terhadap gangguan hama atau penyakit. Sebagai sumber pakan ternak, tanaman sorgum tidak hanya menghasilkan hijauan berupa daun dan batang, juga biji-bijian sehingga dapat mengurangi komponen konsentrat dalam ransum ternak ruminansia.

“Kandungan gula pada batang sorgum dapat meningkatkan palatabilitas pakan, juga merupakan sumber energi mudah terfermentasi bagi bakteri yang hidup dalam rumen dan bakteri asam laktat dalam proses ensilase” ungkap Dr. Riesi.

Kegiatan budidaya sorgum ini merupakan rangkaian program Pengabdian kepada Masyarakat oleh para dosen Universitas Andalas yang dilaksanakan di akhir tahun 2021 dengan skim Program Kemitraan Membantu Usaha Berkembang.

Manfaat dari kegiatan ini adalah peternak mampu menyediakan hijauan berkualitas secara berkesinambungan dengan budidaya sorgum, sehingga dapat menekan biaya produksi karena mampu mengurangi penggunaan kosentrat yang mahal harganya.(rls)