Budidaya Vanili dan Tingkatkan Income Petani, Dosen UNP Turun Tangan ke Pasaman

oleh -338 views
oleh
338 views
Budidaya Vanili
Kegiatan pengabdian masyarakat di Pasaman yang di ketuai oleh Dr. Yulhendri M.Si dengan anggota Dr. Hamdi,M.Si dan Rani Sofya, S.Pd,M.Pd. (Sumber : Ist)

Pasaman, – Budidaya Vanili dan tingkatkan income petani di Pasaman menjadi tujuan Dosen UNP yang difasilitasi LP2M UNP tergabung pada Tim pengabdi Dosen Departemen Pendidikan Ekonomi dan Departemen Fisika Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar rangkaian Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

PkM dengan judul “Pemberdayaan Petani dalam Mengoptimalkan Lahan dalam Diversifikasi Usaha Vanili Peningkatan Pendapatan Petani”.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini di ketuai oleh Dr. Yulhendri M.Si dengan anggota Dr. Hamdi,M.Si dan Rani Sofya, S.Pd,M.Pd

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada 2023 yang berlokasi di Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 petani yang ada di jorong Sungai Lolo. Kegiatan ini di hadirkan oleh dosen pendidikan ekonomi dan dosen Departemen Fisika. Tidak hanya itu, kegiatan pengabdian ini diikuti juga mahasiswa S1 yakni Bayu Kurnia Rahman Tri Wijayanti dan S2 Magister Pendidikan Ekonomi Delvia Safitri Fakultas Ekonomi.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan sangat baik dan antusias dari wali nagari dan peserta yang merupakan pekerjaan masyarakat petani di Jorong Sungai Lolo Kecamatan Mapat Tunggul Selatan.

Wali nagari menyampaikan kegiatan pengabdian Masyarakat ini sangat bagus dan bermanfaat bagi Masyarakat, karena masyarakat petani di Jorong Sungai Lolo perlu dilatih, dibimbing dan didampingi untuk mengoptimal lahan dalam diversifikasi usaha vanili yang nanti akan menjadi solusi dalam peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat petani di Nagari Muaro Sungai Lolo peningkatan pendapatan petani agar dapat menunjang perekonomian keluarga.

Dr. Yulhendri,M.Si menjelaskan bahwa Budidaya vanili dapat dilakukan di lahan sempit tidak perlu lahan luas seperti menanam padi atau jagung atau tanaman pangan lainnya.

“Tanaman vanili membutuhkan tajar untuk merambat baik tajar hidup seperti tanaman lamtoro, kelor, mahoni, randu dan lain-lain. Sedangkan tajar mati dibuat dari beton, cor, paralon, bambo dan kawat ram yang harus diberi naungan berupa jaring paranet,”ujar Dr Yulhendri.

Selain itu keuntungan dari budidaya vanili merupakan salah satu rempah-rempah yang memiliki nilai jual tinggi.

“Hal ini karena vanili sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri makanan dan minuman, seperti pembuatan es krim, coklat, minuman soda, dan lain-lain,”ujarnya.

Selain itu, tim dosen pengabdian Dr. Hamdi,M.Si menjelaskan bahwa budidaya Pemeliharaan Vanili merupakan tanaman yang relatif mudah dalam pemeliharaannya.

Tanaman vanili tidak memerlukan perawatan yang rumit dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan ketinggian antara 300-1500 mdpl.

Tujuan kegiatan budidaya vanili dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani.

Selain itu, budidaya vanili juga dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan perekonomian lokal.

Tim pengabdian juga memfasilitasi Kelompok dalam penyediaan berbagai perlengkapan untuk sosialisasi pendampingan.

Diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini pendapatan petani dapat meningkat dibandingkan pendapatan sebelumnya.

Dr. Yulhendri,M.Si juga menyampaikan setelah kegiatan pengabdian, tentu diharapkan akan tumbuh motivasi dan kesadaran Masyarakat untuk pelan-pelan mulai membudidayakan vanili agar kelompok tani dapat memasarkan usahanya kelak apabila tanaman vanili telah menghasilkan buah nantinya.

Sementara itu nara sumber bidang pertanian yakni Indra Saputra, STP menjelaskan bahwa Vanili dalam budidayanya tidak terlalu sulit, hanya memerlukan media tanam dari humus dan pola pengelolaan uahannya juga tidak terlalu sulit namun memerlukan ketelatenan dalam memelihara, menumbuhkan, merawat sulur, junjungan dan lahan.

“Pasca panen juga tidak sulit hanya dilayukan selama 2-3 menit, dan kemudian disimpan dalam box selama 48 jam dan kemudian dijemur sampai kering,”ujarnya.

Pemasaran produk ini memerlukan usaha karena permintaan atas produk ini adalah industry sehingga kita harus menjalin Kerjasama dengan user dan exportir nasional. (tr)