Bule Pengelola Aloita Akui Tak Mengusir Wakil Rakyat

oleh -1,288 views
oleh
1,288 views

Padang—Viral gambar di berbagai media tentang ribut bule dengan Anggota DPRD Sumbar dari Partai Nasdem di perairan Aloita Mentawai beberapa waktu lalu, akhirnya Manajemen Aloita Resort memberikan klarifikasi terkait pelarangan rombongan Anggota DPRD Sumbar dan DPRD Mentawai saat mengunjungi Pulau Simakakang, Tua Pejat, Sipora Kepulauan Mentawai.

Pengelola warga negara asing (bule) bernama Fabrizio Belliere didampingi Kuasa Hukumnya Aim Zain selaku perwakilan dari Aloita Resort sangat menyesalkan kejadian ini yang telah viral di media sosial.

“Saya secara terbuka, jujur dan ikhlas memohon maaf kepada semua pihak atas kesalahpahaman dan miskomunikasi yang terjadi” terang Fabrizio saat jumpa pers siang tadi 15/3 di Hotel Mercure Padang.

Fabrizio juga menambahkan, tidak ada sedikitpun niat dan maksud kami melakukan pelarangan terhadap rombongan Anggota DPRD untuk masuk ketempat kami.

“Saat kejadian 11 Maret 2018 Minggu lalu, Aloita Resort tidak beroperasi karena sedang melakukan perbaikan dan renovasi” ujarnya.

Fabrizio pun membeberkan klarifikasi kronologi kejadian 11 Marer 2018 kepada wartawan di Padang.

Pertama, memang benar Minggu siang tanggal 11 Maret 2018 ada kapal ukuran besar merapat ke dermaga Aloita Resort. Bahwa kapal tersebut lebih besar dari kapasitas Dermaga Apung Aloita Resort

Kedua, pada saat itu Aloita Resort sedang melakukan perbaikan dermaga dan resort juga dalam keaadaan tutup karena renovasi.

“Ketiga, saya kemudian mendekati kapal tersebut lalu menyampaikan kepada kapten kapal bahwa kapal belum bisa merapat dan menggunakan dermaga karena dermaga kami sedang dalam perbaikan dan renovasi. Berbahaya untuk digunakan karena banyak paku terbuka dan lantai papan yang terbuka dan longgar. Adalah tanggung jawab kami apabila terjadi kecelakaan apabila orang melewatinya,”ujar Febrizio.

Ke-empat, Febrizio meminta maaf tidak bis lewat dermaga dan mempersilahkan tamu melewati pantai.

“Kami minta maaf dan mempersilakan tamu-tamu tersebut untuk masuk melewati jalan Pantai saja,”ujarnya.

Ke-lima, dirinya bersama staf Gertrind Wahur mencoba meyakinkan tamu-tamu tersebut untuk melewati japan pantai saja karena dermaga sedang direnovasi.

“Tapi, sangat disayangkan, terjadi miskomunikasi dan kami dianggap melakukan pelarangan, selanjutnya terjadi tamu marah-marah sebagaimana bisa dilihat di vidio yang beredar,”ujarnya.

Dan dari video yang beredar dapat dilihat, komentar saya saat itu ” Selamat datang, maaf pak tolong tidak lewat di dermaga karena bahaya dan masih dalam tahap renovasi, tolong lewat di pantai saja, maaf berbahaya,”ujarnya mengulangkan kalimat di video yang meviral itu. (romel).