BUMDes Jangan Pajang Papan Nama, Anwar Sanusi Minta BUMDes se-Jayawijaya Cari Unit Usaha yang Tepat

oleh -1,460 views
oleh
1,460 views
BUMDes se Jawawijaya dimotivasi Sekjend Kemendes PDTT, Jumat 24/8 di Jakarta. (foto: humker/kdpdtt)

Jakarta,-– Sekretaris Jenderal (Sekjend) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDDT) Anwar Sanusi Jumat 24/8 menerima kunjungan para kepala desa, kepala distrik, dan direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Kabupaten Jayawijaya, Papua di kantor Kemendes PDTT, Jakarta.

Anwar saat pertemuan mengajak seluruh pemangku desa tersebut untuk serius mengembangkan BUMDes.

“Yang namanya BUMDes adalah usaha bersama, di mana keputusan terpenting ada pada musyawarah kampung. Setelah didirikan, kita memikirkan bagaimana agar bisa berkembang, tidak sekadar berdiri saja. Cari unit usaha yang tepat,” ujarnya memberi motivasi.

Kabupaten Jayawijaya kini telah memiliki sebanyak 154 BUMDes dari 328 desa. Sekjen Anwar Sanusi mengingatkan, bahwa keseluruhan BUMDes yang baru berdiri tahun 2018 tersebut tak boleh hanya sebagai papan nama. Meski baru berdiri, ia mengajak seluruh BUMDes untuk memulai aktivitas usahanya.

“Dana desa bisa digunakan untuk pengembangan BUMDes. Tinggal kita pikirkan mau usaha apa. Kami tidak ingin semangat BUMDes yang sudah didirikan pudar karena tidak ada kegiatan. Jangan,”tegasnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut dia, Kemendes PDTT akan memberikan pendampingan dan pengarahan kepada seluruh BUMDes se-Jayawijaya.

“Dalam waktu dekat, pengarahan akan dilakukan melalui forum pelatihan yang rencananya akan digelar di Balai Latihan Masyarakat di Papua. Namanya menarik, yakni Akademi Desa. Nanti (pelatihan) akan kita jadwalkan,”ujarnya.

Anwar Sanusi berharap, keseriusan dalam mengembangkan BUMDes akan membantu mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat kampung di Papua, khususnya Kabupaten Jayawijaya. Terlebih, katanya, Kabupaten Jayawijaya memiliki potensi keindahan alam yang luar biasa.

“Saya sudah mendengar keelokan dan kecantikan alam Jayawijaya. Jayawijaya adalah tempat bak secuil tanah surga yang diturunkan di muka bumi. Jadi sangat luar biasa,”ujar Amwar takjub.

Sedangkan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT, Taufik Madjid mengatakan, pihaknya terus mengawal keaktifan BUMDes se-Jayawijaya. Terkait pemilihan jenis usaha menurutnya, harus disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi desa masing-masing.

“Tunjukkan prestasi. Mana BUMDes yang prestasinya bagus akan dibantu. Unit usaha tidak perlu terlalu banyak, satu atau dua usaha sudah cukup. Yang penting serius dan sesuai,”ujarnya (*rilis: kdpdtt)