Bumikan Budaya Minangkabau Dinas Kebudayaan Sumbar Gelar Festival Pemenan Anak Nagari

oleh -337 views
oleh
337 views
Unjuk kebolehan Randai Nagari Limbukan. (han)

Payakumbuh — Mengangkat kembali seni dan kuliner tradisional Minangkabau, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Festival Pemenan Anak Nagari 8 – 9 Desember 2022, di Agam Jua Cafe Kota Payakumbuh.

Kepala Bidang (Kabid) Seni Budaya dan Dimplomasi Budaya Dinas Kebudayaan Sumbar Husin Daruhan menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir permainan seni anak nagari hingga kuliner tradisional Minangkabau terpinggirkan.

Berangkat dari kondisi itu, Dinas Kebudayaan Sumbar berinisiatif mengangkat Festival Pemenan Anak Nagari di Kota Payakumbuh selama dua hari.

“Jadi ini merupakan momentum membangkitkan batang terandam, untuk seni dan makanan tradisional Minangkabau untuk lebih dikenal lebih luas,” katanya, Selasa (6/12/2022).

Dia menjelaskan pada rangkaian festival akan ada perkenalan seni permainan anak nagari, serta cara memasak makanan khas Minangkabau khususnya pada Luhak Limapuluh. Makanan yang ditampilkan pada festival itu jarang ditemui di pasaran jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan datang pada acara tersebut.

Dia merincikan, peserta yang akan ambil bagian pada perhelatan itu mayoritas dari Luhak Limapuluh, untuk seni tradisional ada penampilan Talempong Pacik dari Kelurahan Aua Kuniang, tambua kreasi Sanggar Bina Muda dari Kelurahan Sungai Durian, Rabab Darek dari Kelurahan Payobasuang dan ada penampilan seni yang lainya di Payakumbuh pada 8 Desember 2022.

Untuk pameran kuliner pada hari yang sama, menampilkan Lomang Tapai, Gulai Itiak dalam botuang dan Lamang, Karabu Baluik, Karabu Maco dan Bongko, Randang Lawuak Tumbuak, Lopek, Batiah dan kuliner tradisional lainya.

Pada 9 Desember 2022 akan ada penampilan seni tradisional Tari Podang dari Kelurahan Koto Nan Godang, Silek Harimau Kelurahan Koto Panjang Lampasi, hingga Talempong Pacik Koto Nan IV.

Untuk kuliner akan ada Kariang Pisang, Randang Talua dan Lamang Geleng hingga kuliner tradisional lainya.

Sementara itu kurator seni Buya Zuari Abdullah mengatakan, Festival Pemenan Anak Nagari merupakan upaya untuk mengukur kembali eksistensi Kebudayaan Minangkabau dikalangan generasi muda. Didalam rangkaian acara, bisa dilihat bagaimana keseriusan mereka dalam mengikuti pameran termasuk unsur lainya seperti ninik mamak hingga bundo kanduang.

“Selain mengukur eksistensi Budaya Minangkabau, festival tersebut merupakan wadah untuk mengangkat kembali seni dan kuliner lokal,” katanya.

Dia mengatakan, banyak tokoh-tokoh Minangkabau yang resah terhadap hilangnya marwah ketokohan yang berangkat dari nilai-nilai budaya, termasuk Ketua DPRD Sumbar Supardi.

Kedepan diharapkan Budaya Minangkabau bisa taerangkat kembali sebagai potensi daerah. (han)